Eramuslim – Jum’at 14 Agustus 2015, ratusan orang dari seluruh dunia turun ke jalan memperingati tahun ke 2 pembantaian 1.000 orang lebih pengunjuk rasa damai di Medan Rabi’ah Al Adaweyah oleh rezim kudeta militer Abdel Fattah Sisi.
Di Irlandia, ratusan aktivis kemanusiaan menggelar aksi unjuk rasa di O’Connel Street yang berada di pusat ibukota Dublin.
Selain membagikan selebaran yang menceritakan bagaimana pembantaian terburuk di abad 21 oleh rezim Sisi, para aktivis juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan bagaimana kekejaman pasukan militer dan keamanan Mesir di Medan Rabi’ah dan Medan Nahdah.
Meskipun diguyur hujan deras, ratusan aktivis kemanusiaan di ibukota Paris, Perancis, tetap menggelar aksi unjuk rasa di depan Menara Eiffel dengan mempublikasikan foto-foto korban pembantaian di Medan Rabi’ah dan Medan Nahdah.
Di Wina, Dewan Koordinasi masyarakat Mesir di Austria menggelar aksi damai memperingati pembantaian di Medan Rabi’ah dan Medan Nahdah di Gedung Opera dengan mempublikasikan foto-foto korban dan video pembantaian yang dilakukan rezim pemerintah kudeta Mesir.
Sejumlah pejalan kaki yang lewat dan menyaksikan sebentar peristiwa tersebut bahkan marah dan ada pula yang menitikan air mata karena melihat kekejaman rezim kudeta.
Di Amerika Serikat, para aktivis kemanusiaan yang di koordinasi Asosiasi Mesir-Amerika untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia menggelar aksi unjuk rasa dengan menggelar orasi di depan gedung konsulat Jenderal Mesir di kota New York.
Masa kemudian berjalan hingga ke depan Fox News Building sebelum akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (Rassd/Ram)