Banyak orang akan mengingat sewaktu masih kanak kanak, hanyalah terdengar semaraknya bunyi mainan pistol pistolan.
Tapi gambar-gambar berikut menunjukkan bahwa liburan bagi pemuda di Jalur Gaza, bukanlah sekedar permainan, mereka berlatih perang melawan israel pada saat liburan sekolahnya.
Perkemahan musim panas membuat ketertarikan sekitar 10.000 remaja laki-laki dan liburan itu tampaknya telah dirancang untuk mencetak pejuang untuk masa depannya.
Pemuda berusia antara 6 hingga 16 tahun terlihat ambil bagian dalam berbagai latihan, termasuk simulasi penangkapan seorang tentara Israel.
Di tempat lain di zona perang di kota Rafah, pejuang junior merangkak di bawah kawat berduri, melompat melalui api dan merunduk untuk berlindung di belakang karung pasir di daerah gurun.
Ledakan dan ban yang terbakar membantu untuk mensimulasikan kondisi pertempuran yang realistis, sebagai anak laki-laki dilatih untuk melarikan diri dari musuh dan menembak sasaran.
Anak-anak juga digambarkan berbaris dan berdiri dengan penuh perhatian pada mereka untuk menanamkan disiplin militer.
Peserta kamp pelatihan , yang disebut Generasi Iman, diberikan sample senjata AK47s bagi yang remaja yang lebih besar.
Peserta memakai seragam hitam bertuliskan slogan kamp dalam bahasa Arab, dengan logo menunjukkan dua kepalan tangan, dua senjata dan peta Jalur Gaza.
Mereka diberi pelajaran dalam studi Islam untuk pemahaman keislaman serta pelatihan fisik, dan diyakini bahwa tujuan kamp adalah untuk membentuk generasi pejuang berikutnya sejak usia muda.
Permainan penculikan amat digemari, seperti penangkapan prajurit Gilad Shalit , dicontohkan dengan melibatkan seorang anak muda diseret oleh dua remaja memikul senjata dari daerah yang ditandai dengan bendera Israel. (Dailymail/Dz)