Komet yang dikenal dengan sebutan Siding Spring telah melewati planet Mars pada hari Minggu, melewati 140,000km dari ‘Planet Merah’, kurang dari setengah jarak antara Bumi dan Bulan , dan komet itu juga diketahui telah melewati Bumi.
Sudah ada kekhawatiran bahwa dengan komet datang begitu dekat dengan Mars maka gas dan debu di ekornya bisa mengubah atmosfer planet dan merusak sejumlah pesawat ruang angkasa .
Komet ini dinamakan sejak observatorium di Australia pertama kali melihat komet tersebut pada tahun lalu, Siding Spring telah datang dari jauh yang mencapai tata surya kita.
Perjalanannya dari awan Oort terhadap Matahari, dengan kecepatan 56km per detik, mencapai Mars saat ini, komet tersebut memakan waktu lebih dari satu juta tahun.
Selama waktu tersebut komet itu perlahan-lahan mendekat , dan secara bertahap ekornya berkembang penuh gas dan debu.
Awalnya para ilmuwan berpikir komet ini akan bertabrakan dengan Mars, tapi setelah pelacakan pendekatan dan perhitungan , ternyata komet itu hanya melewati ‘Planet Merah’.
“Pada saat lintasan komet tersebut dekat dengan Mars , komet itu menjadi yang paling dekat dengan Matahari,” kata Francisco Diego, Senior Research Fellow di Departemen Fisika dan Astronomi, University College London.
“Komet tersebut merilis banyak bahan, debu, partikel padat dan gas, air dan hidrogen.
“Semua partikel ini, akibatkan letusan karena berinteraksi dengan atmosfer Mars dan akan menjadi hal yang menarik,” katanya kepada Al Jazeera.
Interaksi gas dan debu di atmosfer Mars sedang direkam oleh tidak kurang dari lima pesawat ruang angkasa.
Miliaran tahun lalu, atmosfer Mars sangat tebal dan terdapat air, tapi komposisi ini berubah dari waktu ke waktu, kini hanya meninggalkan lapisan tipis karbon dioksida.
Hal ini diyakini atmosfer secara bertahap habis oleh pengaruh angin dan energi Matahari
Komet ini bisa menimbulkan ancaman bagi pesawat ruang angkasa, karena mereka akan terhajar oleh gas dan debu di ekornya.
“Debu dari komet mungkin menjadi bahaya bagi pesawat ruang angkasa kita,” kata Jim Green, ilmuwan di NASA.
Para ilmuwan percaya bahwa debu dan gas dari komet dapat menyebabkan aurora di atmosfer Mars.
Komet ini pertama kali terlihat pada tahun 2004, tapi tahun ini para antariksa akan melihatnya lebih jelas , dan dapat dilihat oleh beberapa kamera di pesawat ruang angkasa.
Para ilmuwan juga akan melacak gerakan yang tepat dari komet, informasi yang mereka katakan akan membantu untuk lebih mempersiapkan untuk waktu berikutnya bila komet tersebut kembali datang di masa depan.(Alj/KH)