Eramuslim.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kala semakin terlihat tidak solid.
Menurut dia, semakin jelas terlihat ada kubu-kubuan di internal pemerintah.
“Kelihatan Pak Jokowi makin enggak solid dengan Pak JK. Itu yang kita sayangkan. Padahal kita mau mereka solid,” kata Fahri di Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Hal ini disampaikan Fahri menanggapi pertemuan-pertemuan politik yang dilakukan presiden dan wakil presiden jelang demonstrasi oleh organisasi massa keagamaan, Jumat (4/11/2016).
Unjuk rasa yang akan digelar di depan Istana Negara itu mendesak proses hukum terhadap calon Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dituduh menistakan agama.
Pertemuan politik diawali dengan Jokowi bertandang ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Senin (31/10/2016).
Jokowi didampingi Luhut Binsar Pandjaitan meski yang bersangkutan tidak lagi menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.
Pada reshuffle jilid II, Juli 2016 lalu Luhut digeser sebagai Menko Kemaritiman dan posisinya digantikan oleh Wiranto.
Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat bertandang ke kantor Menko Polhukam menemui Wiranto.
SBY lalu melakukan kunjungan lanjutan dengan menemui Wakil Presiden JK di rumah dinasnya.
Fahri melihat ada polarisasi yang kuat di internal pemerintah dari rangkaian pertemuan itu.
Apalagi, setelah itu SBY mengatakan bahwa ia mendapat informasi intelijen terkait demonstrasi 4 November.
“Pola-pola simbolik seperti ini harusnya tuntas. Kalau kayak gini keliatan perkubuannya,” kata Fahri.(Ihsanuddin/tribun)