Ethiopia menuduh pemerintah Kairo sengaja meggunakan isu pembangunan bendungan Renaissance sebagai upaya pengalihan krisis internal yang kini melanda Mesir, dan menegaskan bahwa Ethiopia tidak akan menghentikan pembangunan bendungan negara tersebut.
Tudingan ini disampaikan ketua Koordinasi Nasional Kebangkitan Ethiopia, San Dmqa Mekonnen, pada hari Selasa (11/03) kemarin. San Damqa menambahkan “Kairo memilih cara lain untuk menggunakan isu bendungan Renaissance untuk mendinginkan krisis internal yang terjadi di Mesir.”
San Damqa menegaskan bahwa negaranya mampu membangun proyek-proyek skala besar tanpa menerima bantuan dana dari luar negeri, sebagai uapaya untuk mempromosikan persatuan nasional dan kepentingan umum bangsa Ethiopia.
Pejabat penting Ethiopia tersebut mengkritik sikap pemerintah Kairo yang memandang negatif pembangunan bendungan, dan sekaligus menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Sudan yang telah menyetujui pembangunan tersebut.
Tercatat pemerintah Ethiopia telah meletakan batu pertama pondasi pembangunan bendungan pada 11 April tahun 2011 lalu.
Pemerintah Kairo khawatir proyek pembangunan bendungan tersebut dapat menurunkan kuota tahunan air sungai Nil sebesar 55,5 miliar meter kubik. (Rassd/Ram)