Menteri Air dan Energi Ethiopia, Olmiho Tejano , mengatakan bahwa negaranya menolak permintaan Mesir untuk menghentikan sementara pembangunan bendungan Renaissance, dan menegaskan “pembangunan bendungan tidak akan berhenti walaupun untuk satu detik,” seperti dilansir kantor berita Anatolia akhir pekan kemarin.
Sebelumnya dalam pertemuan tertutup dengan delegasi Mesir di salah satu hotel di kota Adis Ababa pada hari Senin (10/02) mengatakan “utusan Mesir (Mohammed Abdul Muthalib) meminta saya untuk menghentikan sementara pembangunan bendungan,” akan tetapi saya katakan “pembangunan bendungan tidak akan berhenti walau sedikit pun.”
Tejano telah meminta Mesir untuk segera membentuk komite internasional yang terdiri dari pakar di dunia untuk menilai efek negatif dari pembangunan bendungan tersebut. Menurut Tejano “kehadiran pakar internasional untuk menjembatani kesenjangan informasi bagi Sudan dan Mesir sebagai negara di hilir aliran sungai Nil.”
Mesir sendiri menyatakan bahwa segala pilihan terhadap pembangunan bendungan tersebut masih terbuka lebar tanpa menutup pintu negosiasi dengan pemerintah Adis Ababa, seperti disampaikan Abdul Muthalib dalam pertemuan tertutup dengan Menteri Air dan Energi Ethiopia hari Senin pekan kemarin.
Pihak Mesir menilai bahwa pembangunan bendungan ini dapat mengurangi jumlah debit air yang sampai di kota Kairo hingga 55,5 miliar meter kubik setiap tahunnya, terlebih ketika bendungan tersebut runtuh nantinya. (Rassd/Ram)