Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengakui Marshal Abdel Fattah al Sisi atau orang yang lainnya jika terpiliha dalam pemilihan presiden Mesir mendatang.
Ini dikatakan PM Turki dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Al Jazeera English pada Rabu (12/02) kemarin, Erdogan menambahkan “saya mempertanyakan hasil pemilihan mendatang ?, mereka memilih dalam suasana ancaman dan kondisi ketakutan, sesuatu yang pernah terjadi di Mesir pad era Presiden Husni Mubarak.”
“Muhamad Mursi memenangkan 52 % mayoritas suara pada pilpers 2012 lalu, dan mereka yang tidak suka dengan Mursi memiliki hak untuk membatalkannya dengan cara demokrasi, bukan dengan kudeta militer,” ujar Erdogan.
“Sikap Turki jelas menolak dan tidak mengakui seluruh pemerintahan kudeta terhadap negara manapun, bukan hanya dalam kasus Mesir semata,” lanjut Erdogan dalam wawancara
Hubungan antara pemerintahan Kairo-Ankara memburuk setelah kudeta yang dilancarkan militer pada 3 Juli 2013 lalu, Mesir sendiri telah menarik duta besarnya dari Ankara dan mengurangi hubungan diplomatik dengan Turki. (Rassd/Ram)