Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menuding adanya kampanye intensif yang dilakukan oleh gerakan internal dan eksternal yang berusaha untuk mencoreng citra Pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan.
Erdogan mengungkapkan bahwa masalah yang kita hadapi setelah jatuhnya rezim Tatruk adalah prinsip pemisahan kekuasaan dan independensi peradilan, pihak juridis di turki mengalami keberpihakan terhadap suatu golongan untuk menghilangkan dominasi kelompok yang lain setelah mereka tidak berhasil mencapai puncak pemerinatahan.
Perlu dicatat bahwa institusi yudikatif Turki masih berada didalam kekuasaan tangan setia pendukung gerakan sekular Mustafa Kemal Ataturk.
Erdogan menekankan adanya pihak-pihak asing yang ingin membalas dendam atas kebijkan politik luar negeri Turki dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan.
Tercatat dalam kurun waktu 8 tahun terakhir Turki berupaya mengembalikan posisi strategisnya di kawasan Timur Tengah dengan mendukung aksi kebebasan bagi bangsa Palestina, ikut menyelesaikan permasalahan Mesir, Iran, Irak, dan Suriah, dan insiden kapal Mavi Marmara yang telah merusak hubungan dekat Turki-Israel. (Rassd/Ram)