Enam Amalan Sunah di Lebaran Haji

Eramuslim – IDUL Fitri dan Idul Adha datang sekali dalam satu tahun. Keduanya adalah hari besar Islam dengan fadilah yang berbeda. Masing-masing memiliki keutamaannya sendiri dan juga memeiliki kesunahan yang berbeda.

Ibadah sunah tahunan ini mempunyai ciri khas masing-masing, Hari Raya Idul Fitri misalnya ditengarai dengan saling bermaaf-maafan, berkunjung kesanak famili dan para kerabat. Berbeda dengan Hari Raya Idul Adha yang dikenal dengan Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji, karena pada hari itu kegiatan kurban dan ibadah haji dilaksanakan.

Sebagai ibadah tahunan, maka hendaknya kita laksanakan dengan sesempurna mungkin dengan menjalankan semua amalan-amalan sunah pada hari tersebut dengan niat tulus dan mengharap pahala dari Allah SWT. Berikut kesunahan yang dianjurkan oleh para ulama.

Pertama, mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushala dan rumah-rumah pada malam hari raya, dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada hari raya idul fitri dan sampai hari terakhir tanggal 13 Zulhijah pada hari tasyriq. Karena pada malam tersebut kita dianjurkan untuk mengagungkan, memuliakan dan menghidupkannya, anjuran ini sebagaimana terdapat dalam Kitab Raudlatut Thalibin

Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah. Sebagian fuqaha ada yang memberi keterangan tentang beribadah di malam hari raya, yaitu dengan melaksanakan salat maghrib dan isya berjemaah, sampai dengan melaksanakan salat subuh berjemaah.