Syaikh Raid Shalah, ketua Harakah Islamiyah di jalur hijau Palestina mengungkapkan fakta baru tentang keberanian Zionis Israel yang terus melakukan penghancuran dan penggalian wilayah Maghariba.
Menurutnya, jalanan menuju pintu Maghariba yang menjadi salah satu pintu akses wilayah Masjid Al-Aqsha telah dihancurkan pada tengah malam, dan banyak orang yang mengetahuinya. Para pekerja dan peralatan penghancuran segera dibawa pergi sebelum datang waktu subuh.
Syaikh Raid Shalah sendiri, saat ini dihukum oleh Zionis Israel untuk mendekati 150 meter areal Masjid Al-Aqsha.
“Zionis Israel setiap hari menambah pekerja yang ditugaskan menghancurkan jalan menuju pintu Maghariba dengan membawa sejumlah alat bangunan ringan, ” ujar Syaikh Raid Shalah.
Padahal pada Senin (12/2), Zionis mengatakan akan menghentikan aksi penggalian dan penghancuran yang bisa membawa keruntuhan pagar bangunan masjid Al-Aqsha. Keputusan itu juga dibacakan langsung oleh walikota AL Quds, bahwa pihak Zionis untuk sementara menghentikan pembangunan jembatan menuju pintu Maghariba. Namun Israel menegaskan, aksi penghancuran situs bersejarah di lokasi awal pembangunan jembatan akan tetap dilakukan meski pembangunan jembatan dihentikan.
Pernyatan Israel itu menuai kecaman dari berbagai organisasi Islam di Palestina dan dunia, dengan mengatakan apa yang dinyatakan Israel sebagai “permainan kata-kata” saja. Kaum Muslimin meminta semua proyek Israel di Maghariba dihentikan. Sejak 19 hari terakhir, Israel sudah memulai penghancuran pintu Maghariba dan dua ruangan yang ada di areal Masjid Al-Aqsha.
Dalam ceramahnya di hadapan kaum Muslimin, di Wadi Jouz yang berdekatan dengan lokasi areal Masjid Al-Aqsha, Syaikh Raid Shalah mengatakan, “Kami terus menerus memantau gerak gerik lembaga Israel di wilayah Maghariba. Dan kami berhasil menyingkap sebuah fakta dan disaksikan oleh mata kepala banyak orang, bahwa lembaga Israel itu membawa masuk sejumlah orang di waktu malam termasuk sejumlah buldoser untuk menghancurkan jalanan Maghariba. Mereka kemudian menghilang beberapa jam sebelum waktu pagi.
Malam kemarin juga terjadi hal yang sama, ketika sebuah buldoser besar melakukan penghancuran jalan dan menyudahi aksinya sebelum subuh. Mereka terus bekerja seperti rayap dan menghancurkan sedikit demi sedikit.(lili/iol)