Dibangun Insinyur, Tiap Ancaman Sudah Diperhitungkan
Dalam konferensi pers lainnya di Beirut juga pada Kamis, pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan kalau terowongan tersebut dibangun untuk menahan banjir.
Dia menekankan, kalau rencana Israel untuk membanjiri air laut ke dalam infrastruktur bawah tanah tersebut, telah diperhitungkan.
“Terowongan tersebut dibangun oleh para insinyur terlatih dan terdidik yang mempertimbangkan semua kemungkinan serangan dari pihak pendudukan, termasuk pemompaan air,” kata Hamdan.
Hamdanmenambahkan, jaringan bawah tanah adalah bagian integral dari perjuangan milisi perlawanan Palestina.
“Dan semua konsekuensi serta serangan yang diperkirakan akan terjadi telah terjadi. telah diperhitungkan,” kata dia.
Saat awal perang, pada Oktober, para pejabat Israel mengatakan kalau tentara IDF dalam keadaan apa pun tidak boleh mencoba memasuki terowongan.
Masih Jauh dari Sukses
Laporan The Times of Israel ini muncul ketika Israel masih jauh dari kesuksesan untuk menghancurkan Hamas.
“Israel masih jauh dari menggulingkan Hamas. Mayoritas pejuangnya masih hidup; mereka masih memiliki roket,” kata Michael Millstein, pakar studi Palestina, pada 12 Desember.
Pertempuran terus terjadi antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza utara dan selatan, dan pejuang perlawanan menyergap pasukan Israel setiap hari.
Setidaknya 10 tentara Israel tewas di lingkungan Shujaiya di utara Gaza dan di tempat lain pada 12 Desember dalam penyergapan terkoordinasi yang dilakukan oleh Hamas dan kelompok lainnya.
Media Israel menyebut penyergapan tersebut sebagai “salah satu yang paling mematikan” sejak perang darat dilancarkan pada akhir Oktober. (Sumber: tribunnews)