Sebuah penelitian resmi Zionis menyebutkan orang-orang Israel yang saat ini hidup di bawah garis kemiskinan telah mencapai 25% dari total penduduk Israel. Laporan ini menegaskan kegagalan Zionis yang selama ini gencar mengkampanyekan kepada orang-orang Yahudi untuk imigrasi ke Israel di Palestina, agar mereka mendapat kehidupan yang layak.
Laporan yang disampaikan oleh Lembaga Pengamanan Nasional Zionis pada hari Senin (24/1) itu juga menyebutkan bahwa jumlah kaum miskin saat ini telah bertambah sekitar 45% dibandingkan dengan tahun 2004 dan 2005. Secara angka, jumlah mereka kini mencapai 1,6 juta orang. Rata-rata pendapatan kelompok miskin di tempat pendudukan Zionis di Palestina itu adalah 385 dolar per bulan. Angka tersebut merupakan separuh pendapatan minimum orang Israel per bulan pada tahun 2004.
Ada sejumlah faktor penting yang melatarbelakangi melonjaknya angka penduduk miskin Zionis itu. Seperti disebutkan dalam laporan itu, salah satunya adalah maraknya aksi intifadhah Palestina yang mempengaruhi kehidupan perekonomian penjajah Zionis. Kantor berita Prancis AFP mengutip pernyataan Direktur Lembaga Pengamanan Nasional Zionis, Yegal ben Shalom yang mengatakan bahwa angka kemiskinan itu bukan suatu yang terjadi secara tiba-tiba.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa keluarga Arab juga tidak sedikit yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pendudukan Zionis. Namun kemiskinan itu lebih disebabkan pemberlakuan diskriminasi etnik dalam ekonomi Zionis yang dianut oleh pemerintah Zionis terhadap penduduk Muslim Palestina di wilayah Arab.(na-str/ikhol)