Mantan wartawan investigasi asal Inggris yang belakangan aktif berdakwah, Yvonne Ridley meluruskan pemberitaaan media massa Australia yang memuat pernyataannya tentang sikap masyarakat Australia terhadap warga Muslim.
Sejumlah media massa mengutip pernyataan Ridley yang isinya mengatakan bahwa media massa Australia sudah bersikap memusuhi warga Muslim dan masyarakat Australia adalah bagian dari masyarakat dunia yang sikap kebenciannya pada Islam paling buruk.
Ridley menyayangkan pemberitaan tersebut. Ia menyatakan bahwa media massa sudah salah mengutip komentarnya. Menurut Ridley, ia tidak punya masalah dengan masyarakat Australia. Ia hanya mengecam media Australia yang menurutnya Islamofobia.
"Sudah saatnya mengubah perilaku media terhadap warga Muslim di negeri ini, " kata Ridley dalam acara tahunan Konferensi Islam Australia di Universitas Melbourne.
"Apa yang sebenarnya saya katakan pada para wartawan adalah, ada masalah Islamofobia yang menghebohkan di Australia, dan itu bukan di kalangan warga masyarakat, tapi di kalangan media, " Ridley memberikan penjelasan.
"Ini sangat, sangat menyedihkan, melihat reaksi media. Tiba-tiba saja, saya bukan lagi seorang jurnalis asal Inggris, tapi seorang mualaf yang suka menghasut, " kata Ridley menyesalkan pemberitaan media Australia.
"Saya selalu terus terang dalam melontarkan pandangan-pandangan saya, tapi saya tidak menjadi seorang ekstrimis, " tukasnya.
Media yang melakukan liputan di konferensi itu memang dilarang menggunakan alat perekam saat Ridley menyampaikan ceramahnya tentang penanganan Islamofobia di media. Ridley sendiri menolak diwawancarai oleh wartawan.
Sementara itu, pemimpin kelompok Buruh di Australia Kevin Rudd meminta penjelasan pada pemerintah federal, mengapa Ridley diizinkan masuk ke Australia.
Ridley masuk Islam pada tahun 2003, setelah ia bebas dari penculikan Taliban pada tahun 2001. Ia mengkritik presiden AS George W. Bush dan Perdana Menteri Tony Blair dan mengatakan keduanya telah menjadi "tokoh rekruitmen al-Qaidah yang paling baik."
"Hari ini kita bisa melihat buah pahit dari perang melawan teror dan makin meningkatnya kritik terhadap umat Islam oleh para politisi dan jurnalis, " kata Ridley dalam konferensi tersebut.
"Ini adalah kesalahan kita, karena sudah membiarkan citra negatif itu terjadi. Media akan terus melakukannya, jika Anda memberi peluang bagi mereka, " tambah Ridley.
Dalam kesempatan itu, Ia menyatakan harapannya agar konferensi ini mampu meningkatkan toleransi yang lebih baik antara Muslim dan non-Muslim. (ln/arabwolrdnews/AAP)