Cendikiawan Muslim Yusuf Qardhawi mengulangi lagi seruannya terhadap Denmark agar menyampaikan permohonan maaf atas publikasi kartun Nabi Muhammad Saw di negaranya. Ia juga mendesak Uni Eropa untuk memberikan ketegasan, menolak segala bentuk penghinaan dan memastikan bahwa apa yang terjadi di Denmark tidak akan terulang lagi.
Qardhawi yang hadir dalam acara pembukaan konferensi Aliansi Peradaban di Doha, Qatar menegaskan bahwa masalah kartun belum selesai. "Kami sudah meminta Denmark untuk minta maaf dan sudah meminta Eropa untuk bersikap tegas mengutuk publikasi kartun tersebut," kata Qardhawi pada Gulf News.
"Saya tidak menyerukan untuk menghentikan boikot produk-produk Denmark sampai Denmark dan Uni Eropa memberikan respon pada permintaan Organisasi Konferensi Islam," sambungnya.
Para pedagang eceran di Qatar dan negara-negara Teluk lainnya sudah mulai menarik produk-produk asal Denmark dan Norwegia dari jejeran barang dagangannya menyusul seruan boikot oleh Qardhawi.
Kunjungan Javier Solana, perwakilan tinggi Uni Eropa bidang kebijakan luar negeri dan keamanan ke kantor Organisasi Konferensi Islam di Jeddah untuk menyampaikan penyesalan UE dan dan kekuranghormatan negara-negara Eropa terhadap Islam, belum cukup bagi Qardhawi. Ulama besar ini tetap menegaskan bahwa Umat Islam di dunia masih menunggu tanda-tanda bahwa UE mengutuk kartun-kartun tersebut.
Masalah kartun Nabi Muhammad sempat menjadi perdebatan dalan konferesi Aliansi Peradaban. Uni Eropa tetap bertahan bahwa negara-negaranya menghormati kebebasan beragama dan menghormati kebebasan berekspresi.
Menanggapi argumentasi UE, mantan presiden Iran Muhammad Khatami mengatakan menghina agama bukanlah sebuah contoh dari kebebasan berbicara tapi sebuah upaya ‘untuk membakar emosi dan rasa keagamaan. Dalam hal ini, tindakan itu sama dengan terorisme dan kekerasan.’ (ln/ GulfNews)