Pemerintah Yordania menolak permohonan ijin yang diajukan sejumlah ormas-ormas Islam di negara itu untuk melakukan aksi massa pada hari Jumat (2/10) sebagai hari perlindungan terhadap Masjid Al-Aqsha di Palestina dan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Menurut kesatuan aksi ormas Islam di Yordania yang tergabung dalam Islamic Action Front (IAF), aksi massa yang rencananya digelar hari Jumat besok juga sebagai respon atas seruan para pemuka Muslim dan Kristiani di Jalur Gaza untuk menjadikan hari Jumat besok sebagai Hari Amarah.
Hari Amarah itu sebagai bentuk protes atas penyerbuan yang dilakukan sekelompok pemukim Yahudi radikal ke kompleks Masjid Al-Aqsha hari Minggu (27/9) yang menyebabkan 16 jamaah masjid luka-luka. Polisi Israel yang menyaksikan aksi penyerbuan itu tidak berbuat apa-apa dan terkesan melindungi kelompok Yahudi radikal tersebut.
Selain menyerukan hari Jumat besok sebagai Hari Amarah atas penistaan ke Masjid Al-Aqsha oleh orang-orang Yahudi Israel, para pemuka Muslim dan Kristiani di Gaza juga menghimbau agar umat Islam di seluruh dunia selalu mendoakan Al-Aqsha dan perjuangan rakyat Palestina.
Namun pihak berwenang di Yordania menolak memberi ijin aksi solidaritas untuk Al-Aqsha dan Palestina yang akan digelar IAF. "Gubernur Amman, Samir Mobaydeen menolak permohonan para pemuka Muslim untuk mengkordiniri aksi demonstrasi di kota Amman setelah salat Jumat besok, untuk mengecam penistaan terhadap Masjid Al-Aqsha," demikian IAF dalam pernyataannya.
Menurut IAF, gubernur Amman tidak menyebutkan secara spesifik alasan penolakannya dan cuma menyatakan bahwa keputusannya berdasarkan pada "otoritas yang diberikan pada seorang gubernur" berdasarkan undang-undang yang berlaku di Yordania.
Namun kementerian luar negeri Yordania sudah memanggil utusan Israel di Amman menyusul insiden penyerbuan yang dilakukan pemukim Yahudi garis keras ke Masjid Al-Aqsha hari Minggu kemarin. Pada utusan Israel, Yordania menyampaikan nota protes keras terhadap atas insiden yang memicu bentrokan dengan 150 warga Palestina yang sedang berada di dalam kompleks masjid suci ketiga umat Islam itu.
Puluhan anggota persatuan organisasi perdagangan dan sejumlah politisi di Yordania, hari Senin kemarin juga menggelar aksi duduk di depan Kompleks Persatuan Perdagangan untuk memprotes penyerbuan ke Al-Aqsha. Mereka menuntut Yordania memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan membatalkan pakta perdamaian antara Yordania dan Israel yang ditandatangani tahun 1994.
Berdasarkan pakta perdamaian itu, Israel bersedia memberikan otoritas pada Yordania sebagai pelindung tempat-tempat suci umat Kristiani dan Muslim yang ada di Al-Quds (Yerusalem Timur), salah satunya adalah Masjid Al-Aqsha sekaligus pemulihan hubungan diplomatik Yordania dengan Israel sejak perang Arab-Israel tahun 1967. (ln/Mnr)