Eramuslim.com – Yordania mengklaim, lima kali serangan besar dari udara yang dilakukan sebagai aksi balasan dendam atas kematian Kasasbeh, kekuatan Mujahidin Irak-Suriah tinggal 80 persen lagi.
“Kami tidak akan berhenti. Kami yakin bisa menghapus mereka dari muka bumi,” ujar Pemimpin AU yordania Marsekal Mansyur Al Jabur seperti dilansir Al Arabiya, (9/2).
Yordania adalah pelaksana utama serangan bersama terhadap para mujahidin sejak September 2014. Pasukan gabungan ini terdiri atas Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Namun Yordania marah besar ketika pilot mereka, Muath Al-Kassesbeh, ditahan dan dijatuhkan hukum qishash dengan dibakar. Hal itu yang memicu kemarahan Raja Abdullah.
“Selama tiga hari operasi militer, kami berhasil menggelar 56 pemboman logistik, tempat persembunyian, dan gudang senjata mujahidin di utara dan Timur Laut Suriah,” kata Mansyur.
Yordania mengakui ada kemungkinan warga sipil menjadi korban. Tapi Mansyur mengklaim pilot tempur mereka melakukan serangan dengan efisien.
Sebelumnya dikabarkan warga AS bernama Kayla Muller tewas akibat serangan rudal Yordania. Kayla berada di Suriah sebagai relawan kemanusiaan, tapi sejak tahun lalu dia ditahan mujahidin. Namun Kerajaan Yordania meragukan informasi tersebut. (rz).