Teknologi nuklir kini memiliki daya tarik yang lebih besar untuk dimiliki gara-negara Timur Tengah. Yordania adalah salah satunya. Raja Abdullah, pemimpin Yordania, bertemu dengan ketua AIEA (International Atomic Energy Agency) Baredei (15/4) untuk mengkaji kemungkinan Yordania membangun proyek nuklir untuk tujuan damai.
Baredei membenarkan hal itu dan menurutnya pihak AIEA akan mendukung program tekhnologi nuklir untuk membantu Yordania, tentu saja sekali lagi untuk tujuan damai. “Dalam beberapa pekan ke depan kami akan mengutus tim dari AIEA guna memantang rincian proyek nuklir yang akan dikembangkan oleh Yordania itu, ” kata Baredei.
Menurut Baredei dalam keterangannya kepada pers, “Kajian dengan raja Abdullah terkait dengan proyek nuklir Yordan dan keinginan Yordan menggunakan teknologi nuklir. ” Baredei menambahkan bahwa Yordania mempunyai banyak potensi khususnya gas dan minyak. “Agar upaya pembangunan di Yordania tetap berjalan, maka dibutuhkan penggunaan kekuatan nuklir untuk membangkitkan tenaga listrik dan penggunaan tekhnologi nuklir secara umum dengan memberdayakan sdm yang ada kemudian bisa digunakan di berbagai bidang kehidupan seperti kedokteran, perkebunan, pabrik dan lainnya.
Menteri Pengembangan Teknologi Yordania, Dr Khaled Syareda mengatakan, bahwa negaranya memang sangat memerlukan tenaga nuklir. “Kami sudah melakukan kajian anggaran untuk biaya teknologi nuklir ini, ” ujarnya. Kedatangan Baradei, sekitar tiga bulan setelah pernyatan raja Abdullah saat wawancara dengan media massa Israel Haaretz, prihal keinginannya mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai. (na-str/assbl)