Kerajaan Yordania menggelar kompetisi membuat disain menara kelima untuk Masjid Al-Aqsa yang terletak di kota Suci Al-Quds (Yerusalem Timur). Raja Yordania, Raja Abdullah II menginginkan disain menara itu ‘merefleksikan makna dan kesucian’ Masjid Al-Aqsa, yang menjadi tempat suci ketiga bagi umat Islam.
Pengumuman kompetisi itu disampaikan langsung Raja Yordania, Raja Abdullah II, Senin (9/10) dalam pertemuan dengan komite Yordania yang bertanggung jawab atas pemugaran Masjid Al-Aqsa.
"Yordania akan membangun menara kelima di Masjid Al-Aqsa yang dirahmati," kata Raja Abdullah II. Menara kelima itu akan dibangun di dekat Pintu Emas dan Bab Al-Asbat. Saat ini Masjid Al-Aqsa sudah memiliki empat menara; Bab Al-Asbat, Al-Fakhria, Al-Ghawanmeh dan Bab Al-Silsilah.
Masjid Al-Aqsa menjadi bagian dari sejarah panjang Islam. Masjid ini adalah kiblat pertama dan menjadi tempat suci ketiga umat Islam setelah Ka’bah di Masjid al-Haram, Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Masjid Al-Aqsa juga menjadi saksi dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Yordan pertama kali mengumumkan rencana pembangunan menara kelima pada tahun 2004 sebagai bagian dari proyek besar renovasi masjid.
Ketua komite pemugaran Masjid Al-Aqsa, Raef Najm pada September 2004 mengatakan, pembangunan menara kelima untuk melengkapi simbol lima pilar Islam yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan berhaji jika mampu.
Juru bicara pemerintah Asma Khodr mengungkapkan, Yordania sudah melakukan kontak dengan Israel agar memberi izin pembangunan menara kelima, menyusul adanya penolakan dari kelompok-kelompok ekstrimis Israel.
Yordania masih memegang tanggung jawab menjaga komplek Masjid Al-Aqsa-meski sudah menyerahkannya pada Tepi Barat pada tahun 1998- berkordinasi dengan otoritas Palestina. Selama bertahun-tahun, Yordania melakukan perbaikan dan renovasi komplek masjid suci, yang dikenal dengan nama Al-Haram Al-Sharif, di mana di dalam komplek tersebut terdapat Kubah Batu (Dome of the Rock) dan Masjid Al-Aqsa.
Komplek masjid ini sampai sekarang masih menjadi jantung konflik Arab-Israel. Israel mengklaim di bawah komplek Al-Haram Al-Sharif terdapat Kuil Solomon.
Kelompok-kelompok ekstrim Yahudi kerap melakukan serangan ke masjid ini. Pada 21 Agustus 1969, misalnya, mereka membakar sisi selatan dan merusak lokasi bersejarah yang dibangun tokoh pahlawan Islam, Salahudin Al-Ayyubi.
Pemerintah Israel awalnya membantah aksi pembakaran itu dan mengklaim kebakaran akibat korsleting listrik. Tapi kemudian, pelaku pembakaran yang terbukti bersalah di pengadilan, dibebaskan oleh Israel setelah menjalani konsultasi kejiwaan. (ln/iol)