Yediot Ahronot: Tiap Tahun Lebih 20 Zionis-Yahudi Kembali Memeluk Islam

jew-muslimEramuslim.com – Surat kabar Israel “Yediot Ahronot” sejak tahun 2011 telah mengungkap hasil kajian yang dilakukan oleh Yitzhak Reiter, seorang profesor di “Jerusalem Center for Israel Studies, Pusat Kajian Yerusalem untuk Zionis-Israel” yang menegaskan bahwa sekurangnya 20 orang Zionis-Yahudi memeluk Islam setiap tahunnya. Dan angka ini terus mengalami kenaikan sehingga tanpa disangka-sangka nama bayi yang paling populer di Palestina (termasuk di wilayah yang tengah dijajah Zionis-Israel) adalah Muhammad. Hal ini tentu saja mengagetkan kalangan Ultra-Zionis. Reiter menjelaskan jika kebanyakan yang masuk Islam adalah para perempuan yang mengaku bahwa mereka masuk Islam untuk menikah dengan pria Muslim.

Surat kabar itu menambahkan bahwa agama Islam dan dakwah Islam secara diam-diam mulai menembus jajaran orang-orang Yahudi, dan kian lama kian cepat penyebarannya.

Dakwah Dengan Bahasa Ibrani

Para pengemban dakwah Islam di kalangan orang-orang Yahudi adalah mereka  yang dikenal sebagai kalangan yang sangat lembut dalam menerangkan apa itu Islam dengan menggunakan bahasa Ibrani dengan fasih. Bahasa Ibrani adalah bahasa kebanggaan kaum Yahudi.

Abu Hasan, salah satu pengemban dakwah Islam di Israel mengatakan bahwa “Kewajiban saya adalah memberitahu dunia dengan agama yang benar, kemudian mereka sendiri yang memutuskan atas apa yang harus mereka lakukan.”

Surat kabar melihat bahwa publikasi dakwah Islam di kalangan Yahudi dilakukan dengan sangat berkesan melalui program-program Islam yang disiarkan oleh saluran satelit di Timur Tengah dan Eropa, serta berbagai forum dan website.

Reiter menambahkan bahwa dakwah Islam di Israel dan disampaikan dalam bahasa Ibrani adalah yang pertama selama lebih dari 30 tahun.

Yehdiot Ahronot  menggambarkan aktivitas penyebaran dakwah Islam kurang mendapat sambutan di kalangan Yahudi, pada saat undang-undang Israel tidak mengkriminalisasi penyebaran dan dakwah kepada agama-agama lain, namun hanya dibuatkan beberapa pembatasan dan aturan.

Surat kabar itu mengutip dari Abu Hasan, yang menerima pendidikan di salah satu universitas Zionis-Israel bahwad ia mendapati jumlah pengemban dakwah Islam di Israel belum mencukupi. Sehingga ia dan rekan-rekannya mendirikan “Mercy Committee for New Muslims, Komite Rahmat untuk Kaum Muslim Baru” untuk melangsungkan kegiatan dakwah, serta menyusun buku-buku kecil (booklet) tentang Islam dalam bahasa Ibrani, seperti buku “Jalan menuju kebahagiaan” yang isinya menyeru orang Yahudi untuk kembali ke jalan ketauhidan, sebagai mana halnya Nabi Musa a.s. ketika diperintahkan Allah swt untuk mengembalikan Bani Israel ke jalan tauhid.

Surat kabar mengatakan bahwa Kementerian Kehakiman Zionis-Israel tidak dapat menentukan jumlah orang Yahudi yang masuk Islam dari 600 orang Yahudi yang mengubah agama mereka setiap tahun.

Di sisi lain, Emad Younis pendiri “Mercy Committee for New Muslims, Komite Rahmat untuk Kaum Muslim Baru” menjelaskan bahwa mayoritas dari orang Yahudi yang masuk Islam adalah perempuan, adalah Yahudi asal Rusia atau Eropa Timur. Dan pada perayaan baru-baru ini bahwa 55 orang Yahudi masuk Islam, yang semuanya adalah perempuan, di mana lima di antaranya lahir dan dibesarkan di wilayah Palestina yang tengah dijajah Zionis-Israel.

Jasmine (20 tahun), seorang perempuan Yahudi yang telah masuk Islam, berkata: “Sungguh kaum Muslim telah menyambut saya, sekalipun kedua orang tua saya tidak mengakuinya. Mereka berkata bahwa saya telah menjadi bagian dari mereka. Dan sekarang, saya hanya memiliki suami dan Islam.” (rz/alwafd.org).

—————

Dapatkan App Eramuslim for Android KLIK DISINI.