Yaman telah menangkap anggota jaringan mata-mata yang dipimpin oleh mantan komandan Garda Revolusi di Iran, kantor berita negara Saba melaporkan Rabu kemarin (18/7), pada saat presiden negara itu mengatakan kepada Teheran untuk tidak mencampuri urusan internal Yaman.
Dalam serangkaian pesan SMS, SABA mengatakan sel mata-mata Iran telah beroperasi di Yaman dan juga di Tanduk Afrika dan mereka telah membuat sebuah pusat operasi di Sana’a, ibukota Yaman. Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan semua anggota jaringan mata-mata yang ditahan adalah orang Yaman.
Mngacu pada insiden tersebut, Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi meminta Iran untuk tetap berada di luar urusan Yaman.
“Kami berharap bahwa saudara-saudara kami di Iran tidak akan mencampuri urusan Yaman dan agar mereka mempertimbangkan situasi sensitif di Yaman,” kata Hadi. “Tinggalkan Yaman itu sudah cukup.”
Berbatasan dengan Arab Saudi, produsen minyak terbesar di dunia, Amerika Serikat melihat Yaman sebagai garis depan dalam kampanye “kontra-terorisme” mereka dan sebelumnya menuduh Iran campur tangan di selatan dan utara wilayah Yaman.
Duta besar AS untuk Sana’a, Gerald Feierstein, mengatakan awal tahun ini bahwa Syiah Iran bekerja sama dengan pemberontak Syiah di Yaman utara dan memisahkan diri di selatan untuk mendapatkan pengaruh dengan mengorbankan Yaman.(fq/reu)