Menteri luar negeri Yaman mengakui bahwa Sana’a telah meminta adanya serangan pesawat tak berawak AS di negeri mereka.
Menteri Luar Negeri Yaman Abu Bakr al-Kurbi mengungkapkan pada hari Rabu kemarin (27/6) bahwa Sana’a telah meminta Washington untuk mengirim pesawat drone pembunuh dalam beberapa kasus untuk melawan al-Qaidah.
“Adanya kekhawatiran infiltrasi ekstrimis dan teroris ke Yaman dari Somalia,” Kurbi menjelaskan.
“Sangat sulit bagi kami untuk membedakan antara orang yang mengungsi karena alasan kemanusiaan dan teroris,” tambahnya.
Pada bulan Mei, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta untuk pertama kalinya mengakui penggunaan pesawat drone di Yaman.
Amerika Serikat telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak tidak hanya di Yaman tetapi juga di Pakistan, Afghanistan, dan Somalia.
Serangan itu menyebabkan ribuan orang tewas selama beberapa tahun terakhir.
Washington mengklaim serangan mereka menargetkan militan namun saksi mata dan laporan menunjukkan bahwa warga sipil adalah korban utama dari serangan tersebut.(fq/prtv)