Polisi membubarkan pengunjuk rasa di Melbourne, yang menolak kunjungan kontroversial politisi Belanda, Geert Wilders.
Pasukan polisi berkumpul saat bentrokan pecah di luar area di mana Wilders berbicara pada hari Selasa kemarin, namun petugas mengatakan hari Rabu bahwa tidak terjadi penahanan.
40 orang demonstran memblokir gerbang menuju pusat di mana Wilders memberikan pidatonya, ia memberikan peringatan kepada Australia tentang “karakter Islam sebenarnya”.
Selama pidatonya, yang membuat penonton memberikan penghormatan, Wilders mengatakan bahwa Islam “tidak hanya sekedar agama”.
“Islam sejatinya adalah suatu ideologi yang berbahaya dan totaliter,” katanya.
Wilders juga mengatakan bahw ia di sana untuk mengingatkan warga Australia bahwa “apa yang terjadi pada negara asal saya, Belanda, mungkin saja akan segera terjadi di Australia, jika anda tidak waspada”.
Ia menambahkan bahwa harus ada tindakan untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional Australia dan kebebasan berbicara, menyeru penonton bahwa “imigranlah yang menerima nilai-nilai Australia, bukan sebaliknya”.
Menurut sayap kanan anggota parlemen ini, agama Islam tidak sesuai dengan kebebasan.
Wilders dibebaskan oleh pengadilan Belanda pada Juni 2011 atas dakwaan bahwa ia memprovokasi kebencian dan diskriminasi terhadap Muslim.
Ia mendeskripsikan Islam sebagai “ideologi fasis”, menyamakan Quran dengan Mein Kampf milik Adolf Hitler.
(Ds/aljazeera)