Wilayahnya Diserang, Suriah Panggil Diplomat AS dan Irak

Suriah menuding tentara AS melakukan serangan ke wilayahnya yang berbatasan dengan Irak, dan membunuh sedikitnya delapan warga sipil Suriah. Untuk itu Suriah memanggil perwakilan diplomatik AS dan Irak di Damaskus dan menyatakan protes keras atas tindakan tentara-tentara AS.

Kantor berita Suriah, Sana dan televisi nasional Suriah melaporkan, tentara-tentara AS dengan menggunakan helikopter tempur menyerang desa Sukariya berlokasi sekitar 550 kilometer sebelah timur laut Damaskus, Minggu (26/10).

"Empat helikopter AS telah melanggar batas udara negara Suriah sekitar pukul 04.45 waktu setempat pada hari Minggu. Suriah mengecam dan mengutuk agresi tersebut dan menyatakan pasukan AS harus bertanggung jawab atas konsukuensi yang akan terjadi," kata seorang pejabat Suriah seperti dikutip Sana.

Pejabat itu juga meminta pemerintah Irak bertanggung jawab dan melakukan penyelidikan atas pelanggaran yang berbahaya ini serta meminta agar Irak melarang wilayahnya dipakai untuk melakukan serangan ke Suriah.

Menurut laporan-laporan media Suriah, dua helikopter AS mendarat di wilayah Suriah di dekat perbatasan Irak pada hari Minggu kemarin, kemudian menurunkan sekitar delapan tentaranya yang langsung masuk ke sebuah rumah yang sedang dalam perbaikan lalu menembaki para pekerja yang sedang memperbaiki rumah tersebut. Setelah melakukan serangan, helikopter-helikopter AS itu meninggalkan lokasi menuju ke Irak.

Namun militer AS di Irak menolak tuduhan Suriah. Juru bicara pasukan AS di wilayah barat Irak, Letnan Kolonel Chris Hughes mengatakan operasi militer yang dilakukan pasukannya kemarin tidak sampai ke Suriah, ia membantak keterlibatan pasukannya dalam insiden tersebut.

Juru bicara Pentagon di Washington juga mengaku belum menerima laporan tentang insiden ini dan menyatakan akan melakukan pengecekan atas informasi tersebut. Sementara Gedung Putih dan CIA menolak berkomentar. Selama ini AS dan pemerintah Irak yang didukung AS menuding Damaskus tidak banyak berbuat sesuatu untuk mencegah masuknya para pejuang dari Suriah yang anti-AS, termasuk kelompok al-Qaida ke wilayah Irak.

Analis politik dari Suriah, Thabet Salim mengatakan, AS kemungkinan ingin melakukan infiltrasi ke Suriah. Hal ini akan membuat pemerintah Suriah khawatir karena sejak invasi AS ke Irak tahun 2003, belum pernah terjadi serangan pasukan asing yang sampai menewaskan delapan warga sipil di wilayah Suriah.

"Pertanyaannya, mengapa peristiwa ini terjadi sekarang, menjelang berakhirnya pemerintahan Bush," kata Salim. (ln/aljz)