Wawancara Cicit Mehmet II Soal Hagia Sophia: Ini Mimpi Kami…

Pemahaman negara Turki didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan dan toleransi yang telah menjamin kebebasan dan perdamaian. Turki, sepanjang sejarah, telah menjadi contoh pemerintahan yang adil dan penuh belas kasihan. Bangsa Turki tidak pernah dalam sejarah memihak para tiran dan selalu berdiri dengan yang tertindas.

Apakah itu sebelum Islam atau setelah Islam, sebelum datang ke Anatolia atau setelah, di dalam dan di luar, ada banyak contoh toleransi bangsa Turki. Salah satu bukti paling penting adalah sumber-sumber Armenia, Yunani, dan Asyur. Sumber-sumber ini memberikan kesaksian bahwa orang Turki selalu menunjukkan toleransi, keadilan dan memberikan kebebasan beragama dan berpikir kepada anggota dari berbagai ras dan agama.

DH: Apa pendapat Anda tentang mereka yang mengkritik keputusan ini dengan menyatakan bahwa itu tidak baik untuk hubungan antaragama dengan orang Kristen dan hubungan politik dengan Barat?

Sehzade Osmanolu: Dialog antaragama adalah bagian dari misi Gereja Katolik untuk membawa kembali semua umat manusia ke Gereja lagi. Ini adalah proyek untuk mengaktualisasikan kata-kata Paus Yohanes Paulus II: “Pada milenium pertama, Eropa dikristenkan. Pada milenium kedua Amerika dan Afrika di-Kristen-kan. Pada milenium ketiga, mari kita kristenkan Asia”.

Keterlibatan Fetullah Gulen Terrorist Organisation (FETO) dalam misi ini adalah bukti nyata bahwa organisasi ini dikelola pihak luar. Tetapi kaum Muslim tidak akan pernah jatuh cinta pada ini. Mengapa? Karena Allah memberi tahu kita bahwa Dia sendirilah yang akan melindungi Alquran dan Islam. Untuk alasan ini kami merasa nyaman dan damai. Setiap orang pada akhirnya akan menghadapi apa yang mereka lakukan dan menerima hukuman mereka. Tidak seorang pun boleh lupa bahwa Allah mengawasi segala yang mereka lakukan.

DH: Apakah Anda berhubungan dengan keluarga Anda dari keluarga Ottoman yang tinggal di luar Turki? Jika ya, bagaimana perasaan mereka tentang pemulihan Hagia Sophia menjadi masjid?

Sehzade Osmanoglu: Seperti yang Anda ketahui, saya tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan mereka semua, tetapi yang saya telah hubungi, menemukan keputusan positif dan senang tentang hal itu. Mereka tentu saja adalah orang-orang yang dapat menghargai dan memahami pentingnya warisan Kakek buyut kami, Fatih Sultan Mehmed.

Sumber: https://5pillarsuk.com/2020/07/27/exclusive-caliph-abdulhamids-great-grandson-on-hagia-sophia-and-islamic-revival/

(Rol)