Komandan pasukan koalisi di Irak, Jenderal George Kaisy menuduh Iran telah melakukan “aksi terorisme” di Irak terhadap pasukan Amerika dan Irak melalui kelompok-kelompok yang memiliki loyalitas kepada Teheran.
Dalam konferensi pers di kantor Departemen Pertahanan Amerika di Pentagon besama Menhan Donald Rumsfeld, Jum’at (23/06), Kaisy mengatakan bahwa Iran memberikan bantuan melalui pasukan khusus rahasia, persenjataan, teknologi dan pelatihan kelompok-kelompok ekstrim di Irak.
Dia menambahkan, kelompok-kelompok ini dilatih di Irak “dan dalam sebagian kesempatan mereka dilatih di Libanon melalui para pengikut mereka” yang disebutnya jaringan Hizbullah Libanon. Menurut pihak Washington, keterlibatan Iran adalah salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya aksi-aksi kekerasan di Irak.
Washington menyebut keterlibatan Teheran di Irak telah meningkat sejak awal tahun ini. “Sejak Januari kami mengamati peningkatan yang mengejutkan atas dukungan yang diberikan (Iran) khususnya kepada kelompok-kelompok ekstrim Syi’ah,” ungkap Kaisy menegaskan.
Kaisy kini tengah bermusyawarah dengan Rumsfeld di Washington guna mengkaji penyebaran pasukan Amerika di Irak. Kaisy juga menegaskan bahwa Amerika telah memperoleh kemajuan dalam melatih pasukan Irak. Namun dirinya menolak membicarakan tentang penarikan pasukannya dari Irak.
Terkait dengan penarikan pasukan dari Irak, konggres Amerika pada hari Kamis (22/06) secara mayoritas menyatakan menolak usulan penarikan pasukan Amerika dari Irak pada akhir Juli 2007 nanti.
Presiden Bush sendiri sejauh ini masih komitmen mempertahankan tentaranya berada di Irak sampai mereka bisa mengamankan Irak dan mengalahkan para pemberontak yang muncul sejak invasi AS ke negeri itu untuk menumbangkan Presiden Saddam Hussein. (was/aljzr)