Surat kabar Washington Post menyebut bahwa tingkat partisipasi pada pemilu presiden di Mesir sangatlah rendah meskipun pihak berwenang telah mengambil tindakan putus asa dengan memperpanjang pemungutan suara menjadi tiga hari serta mengancam akan memberlakukan denda bagi yang tidak ikut berpartisipasi.
Surat kabar tersebut mengarahkan pesannya kepada presiden AS Barack Obama,”jika pemerintah Obama mengabaikan indikasi-indikasi ini, seperti rendahnya secara tiba-tiba para peserta dalam pemilu di Mesir maka ia akan mendapati dirinya bergantung sekali lagi kepada diktator Arab yang lemah serta akan mendapatkan bahaya yang akan mengancam keamanannya.
Ia menambahkan bahwa pihak humas untuk kampanye Abdul Fattah As-Sisi mengklaim bahwa ia memiliki dukungan yang luar biasa namun kenyataannya hal tersebut tidak bisa dibuktikan dan mungkin hal ini mengejutkan bai para pendukung As-Sisi di Barat, dan banyak dari mereka berada dalam pemerintahan Obama yang selama mempercayai klaim yang menunjukkan bahwa As-Sisi mempu untuk menciptakan stabilitas keamanan di Mesir.
Sebelumnya dilaporkan bahwa indikasi awal menunjukkan As-Sisi telah menghasilkan 90% suara dari para pemilih.
Sedangkan para pengamat dan aktivis hak asasi manusia mengungkap bahwa persentase pemungutan suara tidak melebihi dari 10-15% dari total pemilih.
Dan kandidat saingan As-Sisi, Hamdeen Shabahi menekankan adanya ketidak adilan dalam proses pemilihan dan bias dari lembaga-lembaga negara untuk As-Sisi
Sumber dari komisi pemilihan umum sebelumnya mengumumkan bahwa jumlah pemilih telah melebihi 25 juta orang, namun pernyataan tersebut kemudian mendapatkan bantahan dari berbagai pihak dari media independent di negara tersebut. (hr/im)