Rekaman video reporter BBC Alan Johnston yang sejak bulan Maret kemarin diculik di Ghaza, kembali beredar. Sementara, pemerintah Inggris meminta agar upaya pembebasan warga negaranya itu tidak menggunakan kekuatan senjata.
Sumber-sumber di Palestina yang dekat dengan tim negosiasti pembebasan Johnston, membenarkan adanya rekaman video tersebut. Dalam rekaman video yang beredar hari Minggu (24/6), Johnston mengatakan bahwa para penculiknya yang mengaku dari kelompok Tentara Islam mengancam akan membunuhnya dengan cara diledakkan, jika pembebasan dilakukan dengan cara paksa.
"Situasinya sekarang sangat serius, seperti yang bisa Anda lihat, saya dililiti sabuk yang sudah dipasangi bahan peledak. Para penculik mengatakan, sabuk itu akan diledakkan jika ada upaya menyerbu area ini, " kata Johnston dalam rekaman video yang juga beredar lewat internet.
Di sekeliling badan Johnston, 45, yang dibalut sweater warna merah terlihat lilitan berwarna putih dan biru serta lilitan berwarna hitam di pundaknya. Tidak ada petunjuk waktu kapan rekaman video itu dibuat.
Johnston nampak sehat, meski terlihat sangat lelah. Ia menyampaikan perkatan para penculiknya, bahwa rencana pemerintah Inggris dan Hamas melakukan upaya paksa untuk membebaskannya telah mengganggu jalannya negosiasi.
"Pada saya, para penculik mengatakan, negosiasi yang menjanjikan akan hancur, jika Hamas dan pemerintah Inggris memutuskan untuk menggunakan solusi militer atas penculikan ini, " ujar Johnston.
Menyusul beredarnya rekaman video tersebut, PM Palestina Ismail Haniyah menyatakan bahwa pemerintah Inggris sudah meminta agar tidak mengerahkan kekuatan senjata dalam upaya pembebasan Johnston.
"Kemarin mereka menampilkan dia (Johnston) dengan seragam oranye. Hari ini mereka menampilkan dia dengan sabuk berbahan peledak di pinggangnya. Kami tidak akan membiarkan penculikan terhadap wartawan Inggris itu terus dilakukan. Masalah Alan Johnston harus berakhir, " tukas Haniyah.
Hamas sendiri akhir pekan kemarin menyatakan, memberi batas waktu hari ini, Senin (25/6) bagi kelompok penculik Johnston untuk segera membebas reporter BBC itu.
Rekaman video Alan Johnston pertama muncul pada 1 Juni kemarin. Dalam rekaman video itu Johnston mengatakan bahwa ia sehat-sehat saja dan diperlakukan dengan baik oleh para penculiknya. Kelompok penculik Johnston yang mengklaim diri mereka sebagai Tentara Islam, menuntut pertukaran Alan dengan pembebasan tokoh ulama Abu Qatada yang saat ini ditahan pemerintah Inggris atas tuduhan terorisme.
Saat ini sudah 170 ribu orang yang menandatangani petisi di internet yang berisi seruan pembebasan Alan Johnston. (ln/aljz)