Warga Yaman gelar aksi protes selama Idul Adha pada hari Jumat kemarin (26/10), bertekad untuk melanjutkan perjuangan mereka sampai semua tuntutan mereka tercapai. Pada saat yang sama, pemerintah meningkatkan keamanan di jalan-jalan di ibukota Sana’a setelah terjadinya serangan terhadap pejabat pemerintah awal pekan ini.
Aksi protes telah memaksa presiden Saleh mundur dari jabatannya awal tahun lalu, namun pengunjuk rasa di Sana’a mengatakan mereka masih memiliki tuntutan lebih lanjut. Salah satunya adalah mereka meyakini Saleh mencuri dana publik yang harus dikembalikan.
“Kami masih di lapangan dan tidak akan meninggalkan lapangan ini sampai kami mencapai semua tujuan dan semua tuntutan yang kami serukan,” kata Ibrahim al-Thifani.
“Pada Idul Adha, kaum revolusioner mengungkapkan tekad mereka. Dan mereka akan melanjutkan perjuangan mereka sampai mereka mencapai seluruh tujuan mereka,” kata Adnan al-Werafi.
“Kegembiraan Idul Adha tidak akan lengkap untuk revolusioner sampai kami melihat uang yang dijarah, dicuri oleh [mantan presiden] yang digulingkan, dikembalikan ke kas rakyat Yaman,” kata Muhammad al-Asal.
Bersamaa dengan itu keamanan tinggi sangat terlihat di jalan-jalan ibukota Sana’a.
Ada sejumlah pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap pejabat keamanan dan politisi menyusul pengusiran militan Islam dari kota-kota di provinsi Abyan di Yaman selatan. Para militan mengambil kontrol selama pemberontakan yang melemparkan Presiden Ali Abdullah Saleh dari kantornya pada bulan Februari lalu.(fq/reu)