Warga Yahudi AS Bentuk J-Street, Organisasi Tandingan AIPAC

Sejumlah kelompok masyarakat Yahudi di AS membentuk organisasi baru, sebagai tandingan organisasi American Israel Public Affair Commitee (AIPAC). Organisasi baru Yahudi itu mengklaim lebih pro-perdamaian dibandingkan dengan AIPAC, kelompok lobi Yahudi di AS yang menempuh berbagai cara untuk mencari dukungan terhadap kelangsungan rejim Zionis Israel.

Organisasi baru Yahudi di AS itu rencananya akan diluncurkan secara resmi pada pertengahan April mendatang dan akan diketuai oleh Ben Ami, mantan penasehat kebijakan dalam negeri di masa pemerintahan Presiden Bill Clinton dan konsultan media untuk sejumlah organisasi Yahudi.

Sedangkan Jajaran direkturnya terdiri dari pemuka Yahudi AS terkemuka seperti mantan ketua Mossad-agen intelejen Israel-Debra DeLee dan aktivis politik Peace Now di AS, Marcia Freedman dan mantan duta besar AS untuk Israel, Samuel Lewis.

"Saya sangat bersimpati dengan prinsip-prinsip; ikut bersuara dalam peran aktif AS mengedepankan negosiasi dan upaya perdamaian, dan melakukan pendekatan yang lebih berimbang dibandingkan organisasi-organisasi Yahudi lainnnya, kepada partai-partai yang ada, " kata Samuel Lewis seperti dikutip majalah Jewish Week.

Dalam sebuah pariwara penggalangan dana untuk J-Street-nama organisasi baru Yahudi itu-disebutkan bahwa sudah terlalu lama, suara-suara yang paling keras dalam perdebatan kebijakan dan politik di AS didominasi oleh orang-orang yang berasal dari kelompok kanan jauh, dan lebih sering didominasi kalangan neokonservatif Partai Republik atau kalangan Kristen Zionis yang ekstrim.

J-Street ingin mengubah semua itu. J-Street ingin menjadi organisasi yang memberikan perspektif politik yang lebih segar, yang lebih dekat dengan konsensus kalangan Yahudi AS dan kontra terhadap ideologi-ideologi AIPAC. Para pendiri J-Street berharap organisasi ini bisa menawarkan suara-suara yang lebih halus bagi isu-isu penting terkait konflik Palestina-Israel dan isu-isu Timur Tengah lainnya. Meski demikian, J-Street tetap menjadikan keamanan Israel sebagai tujuan utama lobinya. (ln/iol)