Dua warga Saudi yang terluka dalam pemboman di Boston tidak menjadi tersangka , meskipun salah satu awalnya di bawah penjaga bersenjata di rumah sakit, kedutaan mengatakan Selasa.
Kedutaan Saudi di Washington mengatakan bahwa dua warga negaranya, seorang pria dan seorang wanita, terluka dalam ledakan Senin. Polisi sebelumnya mengatakan bahwa ada pria 20 tahun itu dijaga tapi tidak ditahan.
Abdel Rahman al-Harbi, berkebangsaan Saudi saat ini dirawat di sebuah rumah sakit di Boston bersama dengan diplomat Saudi , Azzam bin Abdel Karim. (Al Arabiya)
Otoritas AS mengatakan kepada kedutaan “bahwa tidak ada warga negara Saudi yang menjadi tersangka dalam serangan Marathon Boston dan orang tersebut hanyalah sebagai saksi, dan bukan tersangka,” kata juru bicara kedutaan Saudi , Nail al-Jubeir.
Penyidik AS masih mengumpulkan bukti dan petunjuk dari serangan hari Senin dan belum menentukan apakah para penyerang berasal dari Amerika Serikat atau dari luar negeri.
Serangan itu terjadi pada saat menteri luar negeri Arab Saudi, Saud al-Faisal, mengunjungi Washington, di mana ia bertemu pada hari Selasa dengan Menteri Luar Negeri John Kerry.
Pangeran Saud menawarkan “solidaritas kami dengan Boston dalam tragedi ini” dan mengatakan Arab Saudi mengutuk setiap “aksi teroris.”
“Kami telah merasakan dampak kejahatan dari tindakan teror. Kami mendukung keluarga korban dan kami memberikan belasungkawa kami kepada keluarga dari Boston, “katanya kepada wartawan dalam bahasa Inggris setelah pembicaraan.
Pangeran Saud mengatakan bahwa Boston “dianggap salah satu rumah” bagi Saudi karena banyak warganya dalam jumlah besar yang belajar di berbagai universitas di kota ini. (Dz/Arby)