Sejumlah besar korban serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku baratlaut Pakistan mengatakan kemenangan kembali Presiden AS Barack Obama membuka luka lama mereka dan mengingatkan mereka tentang kenangan yang menyakitkan.
Seorang anak muda Pakistan berusia 28 tahun mengatakan Obama merampas ayahnya, tiga saudara dan keponakannya, semua tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di desanya di Waziristan Selatan. Serangan itu terjadi satu bulan setelah Obama pertama kali menjabat.
“Orang yang sama yang menyerang rumah saya telah terpilih kembali,” dikutip Reuters dari pernyataan korban.
Haji Abdul Jabar, yang anaknya tewas dalam pemboman tersebut mengatakan bahwa kebijakan Obama diarahkan terhadap Islam dan Muslim.
“Setiap kali dia memiliki kesempatan, Obama akan menggigit Muslim seperti ular. Lihatlah berapa banyak orang yang telah dibunuh dengan serangan pesawat tak berawak,” kata Jabar.
Serangan udara awalnya diprakarsai oleh mantan Presiden AS George W. Bush, tetapi semakin meningkat di bawah Presiden Obama.
Obama sendiri tidak memberikan indikasi dia akan menghentikan atau mengubah kampanye drone di Pakistan dan beberapa negara Islam lainnya.
Pembunuhan warga sipil Pakistan, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan udara telah membuat tegang hubungan antara Islamabad dan Washington, mendorong para pejabat Pakistan untuk mengirim peringatan kepada pemerintah AS atas serangan tersebut.(fdq/prtv)