Idul Adha tahun ini, warga Muslim di Amerika Serikat (AS) membuat program sumbangan hewan kurban bagi warga miskin di AS tanpa melihat latar belakang warna, ras dan keyakinannya.
Humas organisasi Islamic Relief, Mustafa Mahbub mengungkapkan, selama ini sumbangan hewan kurban warga Muslim di AS selalu disalurkan ke negara-negara miskin di luar AS.
Lewat program yang pertama kali dilakukan pada tahun 2005 lalu, Dewan Shura di Michigan dan Islamic Relief, kata Mahbub, bisa mendistribusikan daging kurban seberat lebih dari 12.000 pound bagi keluarga-keluarga dan orang-orang yang membutuhkan di wilayah Detroit.
Rencananya, setelah "pilot program" itu, distribusi hewan kurban di tahun-tahun selanjutnya akan diperluas ke kota-kota lainnya.
"Setelah sukses besar di tahun 2005, proyek ini diperluas di wilayah Detroit untuk menarik lebih banyak lagi organisasi dan penyumbang hewan kurban serta untuk memperluas distribusinya bagi warga tidak mampu," jelas Mahbub.
Selain Dewan Shura Michigan dan Islamic Relief, lembaga lainnya yang terlibat dalam proyek amal ini adalah Gleaners Food Bank.
Kegiatan kurban juga dilakukan oleh warga Muslim di California yang dikordinir oleh Muslim American Society, Dewan Shura California Selatan dan komuniitas Musliam di kawasan Bay.
Menurut Mahbub yang juga menjadi kordinator kegiatan itu, daging yang dibagi-bagikan adalah daging yang masih mentah, dengan pertimbangan jumlah daging yang diberikan. Mereka khawatir daging-daging itu akan terbuang sia-sia dan mubazir, jika dibagikan dalam bentuk masakan matang.
"Daging-daging itu diberikan ke bank-bank makanan dan dapur-dapur yang biasa menyediakan sayur sop untuk para tunawisma," ujar Mahbub.
Ia menambahkan, selama ini, lebih dari 60.000 hewan kurban, sumbangan warga Muslim AS yang disalurkan melalui Islamic Relief dikirim ke luar AS, karena banyak warga Muslim yang menginginkan hewan-hewan kurban itu dikirim ke negara-negara asalnya di mana tingkat kemiskinannya lebih tinggi dibandingkan di AS.
Seperti yang dilakukan Fatimah, ibu tiga anak yang menjadi guru bahasa Arab di California. "Saya selalu mengirimkan sumbangan hewan kurban ke warga miskin di Mesir. Saya kirim uang untuk keluarga saya di sana dan mereka yang akan mengurusnya," tutur Fatimah.
Hal serupa dilakukan Samar Tajj, ibu empat anak asal Palestina. Selama hampir 16 tahun ini dia selalu mengirimkan sumbangan hewan kurbannya ke Palestina. "Sejak kami datang ke AS, kami selalu mengirimkan sumbangan kurban kami ke Palestina di mana anda bisa melihat banyak warga miskin di sana," ujar Tajj.
Tahun 2005 lalu, setidaknya ada 1.588.813 orang di luar AS yang tercatat sebagai penerima hewan kurban. Tahun ini, Islamic Relief akan menyebarkan sumbangan hewan kurban ke hampir 31 negara, termasuk negara yang mengalami krisis kemanusiaan seperti Libanon, Ethiopia, Kenya, Mali, Malawi, Niger, Somalia, Sudan, Chad and Pakistan.
Mahbub berharap, lewat kerjasama organisasi Islam yang berbeda-beda, semua kendala yang dihadapi proyek ini ini akan teratasi, terutama kendala sumber daya manusia. Ia yakin, jumlah pekurban akan bertambah banyak setelah warga Muslim tahu adanya program domestik ini. (ln/iol)