French Council of Muslim Faith (CFCM)-organisasi yang mewakili warga Muslim Prancis di parlemen, untuk pertama kalinya mendapat kritikan keras dari komunitas Muslim di negara itu.
Warga Muslim di Prancis menilai organisasi yang dibentuk oleh Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy lima tahun lalu itu, kerap diintervensi oleh negara. Mereka juga menyatakan merasa tidak nyaman dengan pendekatan yang dilakukan Sarkozy terhadap Islam.
Seorang warga Muslim Prancis pada Al-Jazeera mengungkapkan, persoalannya terletak pada cara Sarkozy membentuk CFCM. Menurutnya Sarkozy ingin melakukan kontrol terhadap badan yang ditugaskan untuk mengorganisir warga Muslim di Prancis itu.
"Hanya karena kami Muslim, apakah itu artinya kami akan membangun masjid-masjid di bawah tanah dan menjadi ekstrimis, " kata warga Muslim tadi setengah bertanya.
Kritik-kritik terhadap CFCM ditanggapi oleh kuasa hukum lembaga tersebut, Chems Eddine Hafid. "Apa yang sedang kami lakukan? Kami berusaha mengorganisir warga Muslim Prancis dalam kerangka sekularisme sesuai hukum negara yang berlaku dan memastikan bahwa warga Muslim punya tempat di antara komunitas lainnya, " ujarnya berargumen.
Menurut Hafid, sebenarnya tidak ada persoalan di kalangan warga Muslim. "Tidak ada masalah sama sekali. Kami di sini hidup bersama dan tentu saja, seperti dikatakan Sarkozy, untuk mengangkat Islam ke permukaan, " sambung Eddine Hafid.
Namun apa yang dirasakan Haji Thami Lbrez-salah seorang ketua organisasi Islam yang bergabung dengan CFCM-berbeda dengan apa yang diungkapkan Hafid. Lbrez mengkritik CFCM yang menurutnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya akibat intervensi bukan hanya dari pemerintah Prancis tapi juga dari luar Prancis.
Sementara itu, mantan menteri kesetaraan Azouz Begag-yang mengundurkan diri dari pemerintahan Dominique de Villepin pada 5 April kemarin, karena ingin mendukung kandidat presiden Francois Bayrou-mengatakan, ada kecenderungan warga Muslim Prancis menyatukan suara untuk tidak lagi mendukung Sarkozy yang juga menjadi kandidat pemilu presiden di Prancis. Begag juga mengatakan bahwa warga Muslim bersikap skeptis karena upaya untuk meningkatkan eksistensi warga Muslim yang banyak menemui kegagalan. (ln/aljz)