Pemuka agama Islam di Inggris menyatakan mendukung penuh rencana Jamaah-Tabligh mendirikan sebuah masjid agung di samping Olympic Park, London Timur. Sementara sejumlah warga Muslim menolak rencana itu dengan alasan kelompok Jamaah Tabligh menyebarkan ajaran kekerasan dan ekstrimisme.
Majalah Times yang terbit Senin (27/11) menulis, sekitar 2.500 warga Muslim membuat petisi menentang rencana pembangunan masjid oleh Jamaah Tabligh dengan alasan di atas.
Pemuka Muslim di Inggris, mantan ketua Muslim Council of Britain (MCB), Sir Iqbal Sacranie menilai petisi itu hanya upaya untuk memecah belah warga Muslim Inggris yang jumlahnya hingga saat ini mencapai 1,8 juta orang.
"Masjid merupakan institusi yang penting untuk memberikan pendidikan bagi umat dan untuk melaksanakan fungsinya," kata Sacranie.
Seorang dokter yang juga tokoh Muslim terkenal di Inggris, Dr. Abdul Majid Oatma, menyerukan warga Muslim lainnya untuk membuat petisi tandingan yang mendukung pembangunan masjid oleh Jamaah Tabligh.
"Kami akan menarik puluhan ribu pendukung pembangunan masjid. Kami menyerukan warga Muslim mempublikasikan petisi tandingan secara besaran-besaran di surat-surat kabar," katanya seperti dikutip dari Islamonline.
Dukungan atas pembangunan masjid itu juga disampaikan mantan ketua Muslim Association of Britain (MAB), Anas Al-Tikriti. "Kalau saya punya dana dan izin untuk mendirikan masjid yang bisa menampung satu juta orang. Saya akan melakukannya," ujar Anas.
Ia mengatakan, warga Muslim di Inggris harus berusaha keras agar pada tahun 2012 nanti bisa membangun sebuah masjid di London Olympics, yang bisa menampung warga Muslim dalam jumlah besar dari seluruh dunia.
Konstruksi bangunan masjid Jamaah Tabligh dibuat oleh sejumlah arsitek terkenal. Komplek masjid itu akan memiliki sebuah taman, sekolah dan aula sholat yang mampu menampung puluhan ribu jamaah.
Pembangunan masjid itu berdasarkan sebuah memorandum kesepakatan antara Jamaah Tablihg dan Newham Council pada tahun 2001 yang isinya antara lain "secara prinsip tidak keberatan atas pembangunan masjid baru yang berkualitas tinggi."
Sementara itu, para pemuka Islam di Inggris juga membantah tuduhan bahwa Jamaah Tabligh menyebarkan ajaran ekstrim dan kekerasan.
Sir Sacranie mengatakan, tidak ada bukti kuat kelompok itu mendukung terorisme atau Al-Qaidah. Jamaah Tabligh, kata Sacranie, cuma gerakan keagamaan dan termasuk kelompok Muslim yang berkembang cepat di Inggris.
Tikriti menilai tuduhan itu sangat aneh. "Semua orang tahu bahwa Jamaah Tabligh adalah kelompok yang damai, anti kekerasan dan menjauhkan diri dari politik," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Jamaah Tabligh dikenal dengan sikapnya yang ramah, tenang dan menyebarkan syiar Islam dengan cara yang halus.
Ia menduga sikap penentangan terhadap Jamaah Tabligh, akibat pengaruh media massa, rasa takut dan meningkatnya Islamofobia di Inggris. (ln/iol)