Penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. dengan menggunakan media kartun, ternyata belum berhenti. Sebuah kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad Saw sedang berada di neraka, beredar di Italia dan memicu kemarahan bukan pemuka Islam tapi juga kelompok Kristen konservatif di negeri itu.
Atas kartun tersebut, Hamza Roberto Piccardo, seorang pejabat di Union of Italian Muslim Communities menyatakan, di tengah segala upaya yang dilakukan oleh umat Islam dan Kristen di dunia untuk berdialog antar umat beragama, akan selalu ada kelompok minoritas yang menyalakan bara dan melakukan provokasi.
Kantor berita Italia, ANSA menyebutkan, kartun yang menghinakan Nabi Muhammad Saw itu muncul pada bulan Maret di majalah Studi Catollici sebuah majalah yang diberitakan cukup dekat dengan kelompok berpengaruh Opus Dei. Kartun tersebut menggambarkan dua orang penyair Italia Dante Alighieri dan Virgil sedang berada di pinggir sebuah lingkaran api yang menyala, memandang ke bawah di mana terdapat sosok mulai yang digambarkan sebagai Nabi Muhammad Saw, dengan tubuh dipotong menjadi dua.
Kartun itu dilengkapi dialog, Virgil digambarkan melontarkan pertanyaan, "Bukankah itu Muhammad?" Kemudian dijawab oleh Dante, "Betul. Dan tubunnya dipotong menjadi dua karena ia telah menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat."
Mario Scialoja, ketua Liga Dunia Muslim Italia mengecam kartun-kartun tersebut sebagai ‘selera yang ekstrim dan buruk."
Abu Bakar Qidwa, ketua Liga Muslim Italia menyatakan, pihaknya akan meminta penjelasan atas munculnya kartun-kartun itu dari pihak gereja Katolik. "Kami akan bertemu sesegera mungkin dengan para pemuka agama Katolik untuk meminta penjelasan resmi gereja terhadap kartun-kartun tersebut sebelum kami menentukan langkah selanjutnya," Abu Bakar Qidwa seperti dikutip dari Islamonline.
"Kartun-kartun yang dipublikasikan oleh majalah yang tidak jelas ini, mengindikasikan meluasnya sikap anti Islam di Italia. Sekarang atau nanti, Islam akan tetap menjadi sasaran serangan yang keji," sambungnya.
Opus Dei yang didirikan pada 1928, sejak1982 telah menjadi semacam perwakilan gereja Katolik, yang merupakan bagian dari struktur hirarki dan juridiksi gereja, dengan tugas melakukan misi-misi khusus kepasturan. Keberadaanya diakui secara resmi oleh Paus Paulus II yang mendeklarasikan Opus Dei sebagai wakil gereja dengan skala internasional.
Anggota Opus Dei yang juga editor majalah Catoliici, Cesare Cavalleri beralasan bahwa pembuatan kartun itu terinspirasi oleh Dante. "Kadang, kartun-kartun satir yang secara politis tidak benar, bisa bermanfaat. Kartun itu hanya sebuah referensi dari tulisan karya Dante, Divine Comedy," kata Cavalleri.
Meski demikian, kelompok Katolik konservatif mengecam kartun itu dan menyatakan diri mereka bukan bagian dari kelompok yang menerbitkan majalah tersebut. "Kami menyatakan kartun itu merupakan hal yang tercela, muncul dalam sebuah majalah yang menyandang nama Katolik," kata Marc Carrogio, dari kantor penerangan di Roma dalam pernyataan resmi yang dimuat di situs internetnya.
"Penerbitan kartun ini menunjukkan kurangnya sensitivitas dan sumbangsih dari umat Kristen," tambah Carrogio.
Pernyataan itu seolah ingin menjelaskan bahwa Opus Dei tidak bertanggungjawab atas majalah tersebut. Mereka menuntut majalah tersebut menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya yang telah menyinggung agama lain.
Sejumlah kelompok Katolik lainnya juga menyatakan rasa solidaritasnya pada komunitas Muslim di Italia dan dunia. Mereka berharapa kehidupan yang lebih harmoni, penuh toleransi dan saling memahami.
"Agama dan simbol-simbolnya harus dihormati dan hal-hal yang sensitif seharusnya tidak menjadi subyek penghinaan," kata kelompok itu.
Di Italia, jumlah warga Muslim mencapai 1,5 juta orang. Warga Muslim merupakan kelompok imigran yang paling banyak berdatangan ke negeri pusat agama Katolik itu. Meski demikian, agama Islam belum diakui secara resmi seperti agama lainnya seperti Budha, Protestan dan Judaisme. (ln/iol)