Meski berjarak ribuan mil dari Palestina, warga Muslim Austria tidak melupakan saudara-saudaranya yang sedang menderita akibat kekejaman penjajah Israel. Mereka menggalang pengumpulan data untuk membantu para korban serangan brutal Israel di Beit Hanun, yang terjadi pada Rabu (8/11) dinihari.
Sukarelawan dari Palestine Charity League, Hani Ibrahim mengungkapkan, mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar 10 ribu euro yang akan dikirim secepatnya bagi keluarga korban serangan Israel di Beit Hanun.
"Kami akan menggelar kampanye pengumpulan dana di masjid-masjid di seluruh Austria setelah sholat Jumat untuk meringankan kesusahan warga Beit Hanun," kata Ibrahim.
Organisasi kemanusiaan Palestine Charity League yang berbasis di Austria ini juga menyerukan negara-negara Arab dan Muslim lainnya untuk menggelar kampanye bantuan bagi warga Palestina.
"Kami yakin bahwa negara-negara Arab dan Muslim tidak akan berpangku tangan melihat saudara-saudara mereka di Palestina menderita di bawah kekejaman penjajahan Israel," ujar Ibrahim.
Warga Muslim Austrian termasuk aktif menggalang dana bantuan untuk warga Palestina. Pada bulan Ramadhan kemarin, mereka menggelar kampanye pengumpulan dana untuk membuat paket bantuan Ramadhan dan lebaran bagi warga miskin di Palestina. Termasuk pemberian paket hadiah bagi para yatim piatu di Palestina.
Jumlah warga Muslim di Austria hanya sekitar 400 ribu orang dari delapan juta total penduduk negeri itu. Namun ukhuwah warga Muslim itu cukup kuat sehingga mampu membantu saudara-saudara seimannya nun jauh di Palestina yang sedang terdzolimi oleh kaum Zionis Israel.
Warga Muslim Australia menyayangkan kegagalan pemerintah negara-negara Arab untuk mengambil tindakan atas serangan yang terus menerus dilakukan Zionis Israel terhadap warga Palestina.
"Warga Beit Hanun sangat menderita di bawah isolasi ketat Israel, tak terkecuali bagi anak-anak, kaum wanita dan para orang tua. Sayangnya, pemerintahan negara-negara Arab gagal melakukan sesuatu untuk menghapus penderitaan rakyat Palestina," imbuh Ibrahim prihatin.
Hari Rabu kemarin, para korban serangan Israel di Beit Hanun, termasuk satu keluarga yang berjumlah 13 orang dimakamkan, diiringi doa dari ribuan rakyat Palestina yang mengantarkan mereka ke peristirahatan terakhir.
"Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang sangat mengerikan," kata Ibrahim mengomentari aksi brutal Israel di Beit Hanun.
Di tempat terpisah, Dewan Keamanan PBB pada Kamis (9/11) menggelar pertemuan darurat, membahas tragedi berdarah di Beit Hanun yang dilakukan militer Israel. Qatar, satu-satunya negara Arab yang menjadi anggota tidak tetap DK PBB, menyebarkan sebuah draft resolusi yang mengutuk kekejian Israel.
Para menteri luar negeri Arab rencananya juga akan mengadakan pertemuan khusus di Kairo, Mesir pada Minggu (12/11) lusa, untuk membahas serangan-serangan Israel terhadap rakyat Palestina. (ln/iol)