Warga menemukan 45 mayat tak dikenal di dua wilayah di pinggiran Damaskus, sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan pada hari Jumat ini (7/9).
Setidaknya 23 mayat, termasuk perempuan dan anak-anak, ditemukan di pinggiran timur Zamalka pada Kamis kemarin, sementara 22 mayat yang lain ditemukan di Qatana di tenggara pedesaan dari ibukota, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.
Zamalka telah menjadi sarang aksi protes anti-pemerintah, memicu serangan berulang-ulang oleh tentara rezim dan bentrokan dengan pejuang pemberontak.
Aktivis oposisi menyalahkan pasukan pro-pemerintah untuk pembunuhan di kota, menuduh rezim Presiden Bashar al-Assad melakukan “pembantaian baru.”
Observatorium juga melaporkan bahwa dua saudara dari seorang komandan pemberontak Suriah yang diculik telah tewas pada hari Kamis kemarin.
Mereka ditangkap di sebuah pos pemeriksaan militer pada Rabu malam lalu, lapor Observatorium. Mereka ditemukan tewas di distrik qadam Damaskus di tengah kenaikan tajam dalam laporan penculikan di seluruh negeri.
Video amatir yang diposting di YouTube oleh aktivis menunjukkan mayat dua pria, yang diidentifikasi sebagai Muhammad dan Ahmad al-Zakh, berlumuran darah.(fq/afp)