Ternyata tak semua rakyat Irak mau menerima bendera baru yang disahkan parlemen Irak beberapa waktu lalu, untuk digunakan sementara waktu. Untuk menunjukkan ketidaksetujuannya, banyak rakyat Irak yang memilih tetap menggunakan bendera lama Irak.
Kritik terhadap bendera baru Irak, juga ramai di dunia maya lewat ruang-ruang chatting di internet. Rakyat Irak, kebanyakan dari etnis Arab tidak setuju dengan argumen kalangan Kurdi di parlemen yang mengatakan bahwa bendera Irak yang lama mengingatkan akan kebrutalan mantan pemimpin Irak Saddam Hussein. Mereka yang tidak setuju mengatakan, masalah bendera sama sekali tidak ada ada hubungannya dengan Saddam Hussein, tapi seharusnya mengingatkan pada pejuang-pejuang Irak yang telah gugur dalam berbagai perang.
"Ini memalukan. Ribuan rakyat Irak kehilangan nyawa dan bendera (baru) ini harus dikibarkan. Mengganti bendera sama artinya mengabaikan pengorbanan mereka, " kata seorang warga Irak dalam sebuah ruang chatting.
Bendera baru Irak sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan bendera lama. Cuma, gambar tiga bintang yang melambangkan persatuan, kebebasan dan sosialisme yang merupakan motto partai Bath Saddam Hussein dihilangkan, sehingga ditengahnya hanya terdapat tulisan "Allahu Akbar."
Para pejabat di kota Falluja, sebelah barat provinsi Anbar yang menjadi basis pejuang Arab-Sunni menyatakan menolak bendera baru tersebut. "Ini adalah bencana. Saya tetap menggunakan bendera lama di kantor dan di rumah, " kata walikota Falluja, Saad Rasheed. Ia menegaskan, dia baru akan mengibarkan bendera baru jika ada perintah dari dewan provinsi Anbar.
Syaikh Efan al-Issawi, seorang pemuka masyarakat di Fallujah mengatakan, para tentara AS menanyakan apakah ia akan mengibarkan bendera Irak yang baru. "Saya katakan pada mereka bahwa kami akan menggunakan bendera lama karena bendera itu mewakili persatuan Irak. Kami tidak percaya kalau bendera lama mewakili penguasa tertentu, " kata Syaikh al-Issawi.
Banyak rakyat Irak yang menyatakan keberatannya pada ambisi kelompok Kurdi yang ingin mengganti bendera Irak. Di Baghdad, para pengendara mobil memasang bendera lama di ujung antena kendaraannya. "Mereka, orang-orang Kurdi mengatakan Saddam-lah yang membuat bendera itu, padahal tidak. Kami menolak menggantinya karena bendera ini mewakili kami semua, " kata Amir Saadoun, seorang warga Baghdad. (ln/mol)