Presiden AS George W. Bush besok, Rabu (9/1) rencananya akan memulai "tur"nya ke Timur Tengah, dan akan berkunjung ke Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat. Warga Palestina, terutama warga Ghaza, skeptis bahwa kedatangan Bush akan membawa perubahan bagi hidup mereka. Buat mereka, kedatangan Bush tidak berarti apa-apa kecuali cuma acara foto-foto bersama dengan para pejabat Israel.
Warga Ghaza yang berprofesi sebagai guru, Sumaya Zinedine malah menilai kunjungan Bush ke wilayah Palestina yang diduduki Israel cuma lelucon. "Dia datang untuk membodohi negara-negara Arab, ingin membuat negara-negara Arab berpikir bahwa Bush peduli dengan masalah Palestina, " kata ibu empat anak itu.
"Bush datang setelah penjajah (Israel) menghancurkan segalanya, " kata warga Ghaza lainnya, Ahmad Saadi yang bekerja sebagai pegawai negeri.
Ia membandingkan kedatangan Bush dengan kedatangan mantan presiden AS Bill Clinton ke wilayah pendudukan Palestina. Menurutnya, ketika Clinton datang, ada harapan di hati rakyat Palestina dan Israel. Clinton berkunjung ke Jalur Ghaza dengan menggunakan helikopter, lima tahun setelah penandatanganan Perjanjian Oslo.
Berbeda dengan rencana kedatangan Bush sekarang, warga Ghaza tidak mau banyak berharap bahwa Bush punya niat tulus untuk menggagas perdamaian Israel-Palestina.
"Clinton tulus dan benar-benar ingin memecahkan persoalan Palestina. Tapi Bush, dia berbohong karena dia hanya ingin memberi kesan baik menjelang akhir masa jabatannya, " kata Zinedine.
Pujian terhadap Clinton juga dilontarkan Abu Tariq Abu Diyyeh, pemilik toko di Ghaza. "Ketika Clinton datang, dia memberi kesan bahwa Ghaza adalah wilayah penting di Timur Tengah yang patut dikunjungi oleh seorang presiden dari negara super power, " ujar Abu Diyyeh.
Ia masih ingat, menjelang kedatangan Clinton pada Desember 1998, tokonya menjual ribuan bendera AS dan beragam souvenir. Tapi sekarang, bisnisnya menurun dan ia justru melihat bendera AS kerap dibakar warga Ghaza yang marah.
Selain ke Israel dan ke wilayah pendudukan Tepi Barat, Bush rencananya juga akan berkunjung ke Kuwait, Bahrain, Arab Saudi, Mesir dan Uni Emirat Arab. (ln/iol)