Puluhan orang melakukan aksi protes di kedutaan Rusia di Beirut Libanon, Selasa kemarin (24/7), mengecam “pembantaian” yang dilakukan rezim Suriah sertaa menyerukan Rusia dan Cina untuk mengubah posisi mereka tentang krisis di negara tersebut.
Para pengunjuk rasa – baik warga Suriah dan Libanon – mengangkat poster yang mengecam kekerasan yang terjadi di negara tetangga Suriah, dimana aktivis HAM mengatakan lebih dari 19.000 orang telah tewas dalam pemberontakan 16-bulan.
“Kami juga menulis nama-nama beberapa martir pada lembaran kertas, mengubahnya menjadi pesawat kertas dan meluncurkannya di gedung kedutaan Rusia,” kata seorang aktivis Libanon berusia 30-tahun kepada AFP tanpa menyebut nama.
“Saya pikir semakin banyak orang yang menjadi simpatik terhadap tuntutan rakyat Suriah,” ujarnya.
Para demonstran juga membawa poster-poster yang mengecam Rusia dan Cina yang menyediakan “cover” bagi rezim Presiden Bashar al-Assad sejak pemberontakan dimulai pada Maret 2011, kata penyelenggara aksi.
Awal bulan ini, Rusia bersama Cina memveto resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Suriah untuk ketiga kalinya dalam sembilan bulan.
“Kami mengumumkan dukungan penuh kami untuk tuntutan revolusi Suriah tentang kebebasan, martabat, keadilan dan jatuhnya rezim yang menindas,” kata para aktivis dalam sebuah pernyataan.(fq/afp)