Seorang sandera Aljazair yang ditahan oleh kelompok Islam di Mali utara, meminta negaranya untuk menyelamatkan nyawanya, menurut sebuah video yang dilihat oleh AFP, Minggu kemarin (26/8).
Video ini diserahkan kepada AFP melalui perantara Gerakan kelompok Tauhid dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO), yang menahan tawanan pria Aljazair tersebut.
“Saya meminta otoritas Aljazair untuk menemukan solusi untuk menyelamatkan hidup saya,” katanya dalam bahasa Arab, sembari membaca dari teks. Pria itu diidentifikasi oleh seorang wartawan AFP sebagai karyawan dari konsulat Aljazair di utara kota Mali Gao.
Dalam video tersebut, dia terlihat dengan rambut yang dipotong dan berjanggut, dalam pakaian tradisional, duduk di depan tirai hitam dengan gambar yang menggambarkan pedang.
Dia menambahkan dalam video bahwa negara-negara seperti Mauritania dan Perancis telah melakukan negosiasikan di masa lalu untuk mendapatkan sandera mereka dibebaskan dan Aljazair harus melakukan hal yang sama.
MUJAO, sekutu Al-Qaidah cabang Afrika utara AQMI dan kelompok bersenjata Islam Ansar Dine, mengaku bertanggung jawab atas penculikan yang dilakukan pada tanggal 5 April dari tujuh warga Aljazair dari konsulat Afrika utara negara di Gao.
Pada bulan Mei lalu, MUJAO menuntut pembebasan pejuang Islam yang dipenjarakan di Aljazair dan sejumlah uang 15 juta euro dalam pertukaran untuk tujuh tawanan.
Pada tanggal 12 Juli, MUJAO mengatakan telah membebaskan tiga dari tujuh sandera dan mengulangi permintaan mereka untuk pembebasan para tawanan lainnya.(fq/afp)