Perubahan yang dijanjikan pemerintahan Obama terutama terhadap dunia Islam makin jauh dari harapan. Pemerintahan Obama tetap meminta Iran untuk menghentikan program nuklirnya, dan sekarang pemerintahan Obama menyatakan bahwa Pentagon tidak akan segan-segan melakukan serangan baru ke ke wilayah Pakistan, terutama yang berbatasan dengan perbatasan Afghanistan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden AS Joe Biden, dengan alasan untuk mengejar anggota dan pendukung al-Qaidah yang dicurigai AS bersembunyi di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.
"Saya katakan bahwa Presiden AS selama masa kampanyenya dan dalam debat-debatnya mengatakan bahwa jika ada target yang karenanya harus dilakukan tindakan, yaitu target tingkat tinggi berupa personel al-Qaida, maka Presiden tidak akan ragu mengambil tindakan untuk menghadapi mereka," kata Biden seperti dikutip sejumlah media massa Pakistan.
Biden menegaskan hal tersebut setelah militer AS lagi-lagi menembakkan misilnya ke wilayah Waziristan, Pakistan hari Jumat kemarin yang menewaskan 22 orang. Para komandan militer AS mengatakan, mereka sudah melakukan konsultasi dengan Obama sebelum melakukan serangan tersebut.
Sama seperti Bush, Obama mengancam akan melakukan invasi dan mengirimkan pasukan daratnya ke wilayah Pakistan untuk memburu para "teroris", meski tidak mendapat izin dari pemerintah Pakistan. Selain mengisyaratkan akan meningkatkan operasi militernya ke Pakistan, Obama menyalahkan pendahulunya, George W. Bush yang dinilainya sudah melakukan kesalahan karena mengalihkan perhatian ke Irak sebelum menyelesaikan perang melawan terornya di Afghanistan dan Pakistan.
Sekarang, di masa pemerintahannya, Obama lebih menekankan wilayah Pakistan dan Afghanistan sebagai front terdepan dari apa yang disebut AS sebagai perang melawan terorisme. AS dan sekutu-sekutunya menuding Pakistan tidak banyak melakukan sesuatu untuk mencegah serangan terhadap konvoi kendaraan milik AS dan negara-negara asing lainnya yang mengirimkan bahan perbekalan untuk pasukan mereka di Afghanistan. Tudingan inilah yang dijadikan dasar bagi AS untuk menyerang wilayah Pakistan sehingga menimbulkan ketegangan hubungan antara kedua negara dan memicu sentimen anti-AS di kalangan rakyat Pakistan.
Pakistan menilai serangan AS merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara Pakistan dan menyebabkan kemarahan rakyat Pakistan. Sejak pemerintahan Pakistan yang baru berkuasa, militer AS di Afghanistan sudah melakukan 33 kali tembakan misil ke wilayah pedalaman Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. (ln/prtv)