Alia al- Mahdi – seorang wanita yang dikenal dengan foto telanjangnya – menimbulkan lebih banyak masalah ketika baru baru ini , ia mulai mengejek panggilan sholat (Adzan) di media sosial .
Di akun Facebook-nya , ia memposting gambar panggilan Adzan , dengan menyatakan ” wanita besar ” sebagai pengganti ” Allahu Akbar ” atau ” Allah Maha Besar . ”
Dia juga mengubah kalimat ” Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah , ” menjadi ” Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan , penguasa atau ayah . ”
Alia Mahdi memposting pelecehan itu di Facebook telah membuat marah ulama Salafi Sheikh Nasser Radwan , yang menyebut pernyataannya sebagai ” bid’ah murni ” dan dia harus diadili karena ” memfitnah agama dan menghina Allah , ” seperti dikutip oleh website Mesir pada hari Minggu .
Ulama itu juga mendesak universitas al – Azhar dan Kementerian Dalam Negeri Mesir untuk mencegah Alia agar tidak menjadi kontroversi di negara ini . ”
Sementara itu, Mahmoud Muhna , anggota senior dewan ulama al- Azhar mendesak pemerintah Mesir untuk mengirim Alia Mahdi – yang ia sebut sebagai ” murtad ” – untuk menghadapi pengadilan pidana .
Dalam Islam , seorang individu yang keyakinan Muslim dianggap sebagai ” murtad ” harus diadili sesuai dengan Syariah , atau hukum Islam .
Alia Mahdi mulai protes melawan pemerintahan Islam saat itu di awal 2013 dengan berpose bugil di internet , ia menyatakan apapun langkahnya tidak pernah ia sesali.
Namun, kudeta yang terjadi atas Presiden Mohammad Mursi pada tanggal 3 Juli , Alia Mahdi tampaknya tetap berkomitmen untuk terus melintasi tingkah lakunya yang sudah keluar dari batas ini.
Akhir September lalu , ia mendesak presiden interim Mesir untuk menyertakan perwakilan mereka yang tidak berkeyakinan agama apapun di tim panel yang sedang mempersiapkan konstitusi negara .
Pada awal 2013 , sewaktu Mursi berkuasa , dia juga berpose telanjang ketika ia berpartisipasi dalam protes oleh gerakan perempuan Internasional Femen di Stockholm ” untuk mengatakan” TIDAK untuk konstitusi Syariah di Mesir ! ” (Arby/Dz)