Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz mengatakan kerajaan mendukung pemerintahan sementara Mesir dalam perang “melawan terorisme.”
Raja Abdullah mengatakan stabilitas Mesir sedang ditargetkan oleh “pembenci” , bahwa siapa pun yang mencampuri urusan dalam negeri Mesir adalah “Penghasut.”
Raja Abdullah menambahkan bahwa Mesir mampu menyeberang dari kesulitan menuju keselamatan.
Saleh al-Qallab, seorang analis politik sekuler, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa Arab Saudi tidak akan pernah meninggalkan militer Mesir sendirian. “Situasi di Mesir sangat kritis dan Arab Saudi telah menempatkan dirinya dalam sejarah,” katanya.
Arab Saudi memang merupakan sekutu dekat mantan presiden Hosni Mubarak dan secara historis Saudi memiliki hubungan yang buruk dengan perkembangan dakwah Ikhwanul Muslimin .
Pernyataan Raja Abdullah ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas sikap negara Turki yang mengancam akan memutuskan hubungan dengan Mesir selama pemerintahan transisi Mesir lakukan tindakan kekerasan terhadap pendukung Ikhwanul Muslimin.
Turki telah memanggil duta besarnya pulang dari Mesir, dan mendorong pertemuan Dewan Keamanan PBB atas situasi di negeri Mesir ini. (Arby/Dz)