Wakil Presiden Irak Thariq Al-Hasyimi mengatakan bahwa, kemungkinan besar AS dan sekutu-sekutunya yang saat ini bercokol akan menarik diri dari Irak maksimal satu setengah tahun lagi.
"Saya kira secara pribadi, pasukan keamanan Irak akan menyelesaikan perbaikan-perbaikan dan pelatihan selama setahun atau setahun setengah. Setelah itu tak akan pernah lagi diperlukan pasukan koalisi, " ujar dia dalam sebuah wawancara dengan sebuah harian Jepang, Sabtu (24/3) hari ini.
Al-Hasyimi sendiri mengaku senang atas adanya rencana penjadwalan penarikan pasukan AS dari Irak. Namun demikian Al-Hasyimi meminta agar penarikan itu dilakukan setelah pasukan keamanan Irak mampu mengatasi keamanan dalam negeri.
Menarik disimak, pernyataan Wakil Presiden Irak itu berbarengan dengan keputusan DPR AS pada Jum’at kemarin, yang memerintahkan agar Bush menarik pasukannya dari Irak pada September 2008..
Terkait kondisi Irak sampai saat ini, Al-Hasyimi mengatakan bahwa keamanan di Irak secara umum semakin baik. Namun Wakil Presiden Irak yang tengah berada di Jepang itu mengakui bahwa perlu waktu lagi untuk mengatasi kekerasan antar kelompok di Irak.
Sementara dari AS dikabarkan bahwa Bush mengancam akan menggunakan Hak Veto atas RUU DPR AS yang mengaitkan pengucuran dana perang AS di Irak dengan keharusan Bush menarik pasukannya dari Irak paling lambat 2008 mendatang.
Dalam keterangannya Bush yang tampak marah mengatakan, dirinya akan menggunakan hak Veto untuk menolak RUU DPR itu jika RUU itu benar-benar disetujui Konggres AS.(ilyas/alrb/aljzr)