Wakil menteri luar negeri Rusia Mikhail Bogdanov pekan ini membantah adanya kehadiran pakar militer Rusia di Suriah, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya bahwa operasi militer dengan Suriah saat ini adalah operasi terbatas.
“Kami tidak memiliki pakar militer di Suriah, saya telah bekerja di Suriah selama 10 tahun, saya menghabiskan 10 tahun di sana dan saya ingat waktu ketika Uni Soviet memiliki ribuan pakar militer di Suriah. Tapi sekarang hampir tidak ada satupun dari mereka. Mereka semua meninggalkan Suriah. Kerjasama militer hanya bersifat teknis terbatas dan karena keadaan sulit dan keras, hampir semua perusahaan mengundurkan diri,” kata Bogdanov.
Dalam pernyataan selama kunjungannya ke Paris, Bogdanov menegaskan bahwa Moskow akan melanjutkan dukungannya terhadap Suriah setelah krisis saat ini.
“Kami menyediakan tentara Suriah dengan senjata Soviet dan Rusia, untuk memperkuat pertahanan terhadap agresi eksternal sejak tahun lima puluhan dan selama perang 1967 dan 1973. Kami selalu berurusan dengan Suriah sebagai negara sahabat di mana kami memiliki hubungan tradisional selama beberapa dekade,” ujar Bogdanov.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia itu mengulangi bahwa posisi negaranya menolak setiap intervensi asing di Suriah. Dan dalam wawancara dengan Al Arabiya, ia mengatakan bahwa dialog nasional adalah satu-satunya solusi.
“Kami tidak akan berpartisipasi dalam konflik internal, kami tidak akan mendukung satu kelompok Islam Arab pun dalam masalah ini. Kami berharap bahwa teman-teman Arab dan Muslim kami menghadapi masalah mereka secara damai melalui dialog nasional atas dasar rekonsiliasi nasional,” tambah Bogdanov.(fq/aby)