“Kita tidak harus menunggu sampai ada berita tentang ratusan kematian akibat virus corona di kamp sebelum kita beraksi,” kata petisi itu.
Selain itu, kampanye di media sosial juga sudah mulai ramai. Di bawah tagar #VirusThreathInTheCamps dan #WHO2Urumqi untuk mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar segera mengirim delegasi ke Xinjiang.
Tindakan tersebut mengingatkan bahwa Virus Corona tidak hanya dapat menyebar melalui bersin atau batuk, tetapi juga dapat menyebar dalam sekelompok orang yang tanpa akses memadai untuk melakukan sanitasi, seperti yang saat ini dialami oleh kaum muslim Uighur.
Seperti yang diketahui, Cina telah mengumpulkan sekitar satu juta orang Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya di kamp-kamp pengasingan. Namun, pemerintah menegaaskan bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan yang diperlukan untuk memerangi terorisme.
World Uyghur Congress (WUC) adalah salah satu dari beberapa kelompok yang mewakili warga Uighur di luar Cina. Mereka mengatakan sangat prihatin jika tidak ada langkah-langkah yang diambil untuk membatasi penyebaran virus terhadap mereka dan masyarakat lain di Xinjiang. (*glr)