Veteran Perang AS Di Iraq Menderita Gangguan Pernafasan Dan Kanker

Ratusan tentara Amerika yang menderita sakit setelah bertugas di Irak dan Afghanistan menuntut sebuah kontraktor pemerintahnya, KBR.

Mereka mengklaim bahwa mereka teracuni oleh asap beracun dari kebakaran sampah di pangkalan militer AS di sana, begitu laporan dari The Washington Post, Ahad (8/8) kemarin.

Menurut tuntutan hukum yang diajukan di pengadilan federal Maryland, 241 veteran perang dan kontraktor menggugat perusahaan yang berbasis di Houston itu, yang bertanggung jawab atas pembakaran sampah – termasuk styrofoam, plastik, pelarut, limbah medis dan bahkan hewan mati – di beberapa basis Amerika.

Orang-orang Amerika yang bekerja di Afghanistan dan Irak mengatakan bahwa kebakaran tersebut telah menyebabkan gangguan pernapasan dan kanker.

Para penggugat telah didiagnosis dengan berbagai gangguan pernapasan dan kanker. Enam orang meninggal karena leukemia, lima dirawat orang masih dan lebih dari selusin orang harus menggunakan mesin untuk membantu mereka bernapas pada malam hari.

"Anda akan menderita batuk hitam, dan Anda tampaknya tidak bisa bernapas Anda dan mata Anda terbakar," Kata pensiunan Angkatan Udara, Anthony Roles kepada Post. "Saya masih bisa mencium baunya bahkan sampai hari ini."

KBR telah mengatakan mengikuti petunjuk militer AS untuk membakar sampah. Seorang hakim federal akan memutuskan apakah akan kasus ini akan dilanjutkan. (sa/aolnews)