.jpg?w=1140&ssl=1)
Vatikan akhirnya "bersuara" menanggapi kritik pembaptisan seorang Muslim yang dilakukan oleh Paus Benediktus dalam peringatan acara Paskah akhir pekan kemarin.
Vatikan mengatakan, menerima seseorang menjadi jamaah baru gereja, bukan berarti Vatikan mendukung pemikiran-pemikiran orang bersangkutan.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi dalam pernyataannya mengatakan bahwa Allam punya hak untuk mengungkapkan pemikiran-pemikirannya, dan itu tetap menjadi pendapat pribadinya dan tidak dengan serta merta menjadi sikap resmi dari Paus atau Tahta Suci.
"Menerima seorang jamaah baru gereja, tidak berarti gereja mendukung semua pemikiran dan posisinya (Allam), dalam masalah politik atau sosial, " kata Lombardi.
Menurutnya, Paus berani mengambil resiko melakukan pembaptisan itu untuk menunjukkan bahwa kebebasan memilih agama datang dari keluhuran kemanusiaan seseorang.
Seperti diberitakan, Paus Benediktus secara terbuka membaptis Magdi Allam-Muslim keturunan Mesir- dalam misa Paskah di Basilica Santo Peter hari Sabtu (22/3). Magdi Allam yang bekerja sebagai penulis dan editor di harian Italia, Corriere della Sera dikenal sebagai orang yang kerap melontarkan pernyataan yang menjelek-jelekkan Islam dan umat Islam. Bahkan sehari setelah acara pembaptisannya, Allam menulis sebuah surat terbuka yang cukup panjang di harian Corriere della Sera, di mana ia menyebut agama Islam, agama yang dia anut sebelumnya sebagai agama kekerasan.
Acara pembaptisan yang dilakukan secara terang-terangan itu menuai kritik dari sejumlah cendikiawan Muslim. Direktur Royal Islamic Strategic Studies Centre di Amman, Arif Ali Nayed menyebut upacara pembaptisan itu dilakukan "dengan sengaja dan merupakan tindakan yang provokatif."
"Pembaptisan Allam juga dilakukan pada saat yang sangat tidak tepat, ketika umat Islam dan penganut Katolik sedang bekerja keras untuk memperbaiki perpecahan yang terjadi di antara kedua penganut agama tersebut, " tulis Nayed dalam pernyataannya. (ln/al-arby)
