Vatikan Dekati Saudi, Minta Diizinkan Bangun Gereja

Arab Saudi, dalam waktu dekat, mungkin tidak lagi menjadi satu-satunya negara yang ‘bersih’ dari bangunan gereja. Karena saat ini, pihak Kerajaan dan Vatikan sedang melakukan pembicaraan untuk membangun gereja pertama di Saudi.

Surat kabar Guardian edisi Selasa (18/3) mengutip pernyataan Uskup Paul-Mounged El-Hashem-utusan Vatikan untuk kawasan Teluk-yang mengatakan bahwa "Pembicaraan sedang dilakukan, untuk izin pembangunan gereja-gereja di Kerajaan Saudi. Kami belum bisa memperkirakan bagaimana hasilnya."

Menurut Hashem, dalam pembicaraan dengan jajaran pejabat kerajaan, pihaknya menekankan kebutuhan gereja sebagai tempat ibadah penganut Kristen yang sedang bekerja di Saudi. "Ada sekitar tiga atau empat juta warga negara asing yang menganut agama Kristen di Arab Saudi, dan kami berharap mereka bisa mendapatkan gereja, " kata Hashem.

Pembicaraan tentang kemungkinan membangun gereja di Saudi, merupakan kelanjutan dari kunjungan Raja Saudi, Raja Abdullah bin Abdul Aziz ke Vatikan bulan November 2007 lalu, dan merupakan kunjungan pertama Raja Saudi ke Tahta Suci, Vatikan.

Saat ini, Saudi masih menjadi satu-satunya negara kawasan Teluk yang tetap melarang pembangunan gereja di negaranya. Dan jika Saudi melonggarkan larangannya itu, Saudi menjadi negara terakhir di kawasan Teluk yang membolehkan pendirian gereja-gereja.

"Jika kami berhasil mendapatkan otoritas untuk membangun gereja pertama di Saudi, ini akan menghasilkan dimensi-dimensi bersejarah, " kata Juru Bicara Vatikan, Federico Lombardi.

Hashem menambahkan, dalam pembicaraan antara Saudi dan Vatikan, ada kesan bahwa Saudi siap membuka hubungan diplomatik secara formal dengan Vatikan. Seandainya itu terwujud, kata Hashem, akan menjadi sinyal penting bagi hubungan yang "timbal balik" antara umat Kristiani dan Muslim. (ln/iol)